Pemerintah Kabupaten Mojokerto di Provinsi Jawa Timur menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau kepada warga yang memiliki anak balita dengan risiko stunting.

Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati secara simbolis menyerahkan BLT dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau atau DBHCHT kepada warga yang punya anak dengan risiko stunting dari Kecamatan Jatirejo, Trowulan, dan Sooko.

"Terdapat 23 penerima asal Kecamatan Trowulan, 11 penerima asal Kecamatan Jatirejo, dan dua penerima dari Kecamatan Sooko," katanya di Mojokerto, Jumat.

"Bantuan ini sangat spesial atau khusus, yaitu khusus kepada orang tua yang mempunyai balita yang harus 'digemukkan'," tambah dia.

Ia mengatakan bahwa setiap penerima bantuan mendapat BLT DBHCHT senilai Rp2,1 juta untuk mendukung pemenuhan kebutuhan gizi anak balita.

"Bantuan yang diberikan senilai Rp2,1 juta, tolong dihitung dan pastikan pas, tidak ada kekurangan, dan bantuan ini untuk pemenuhan gizi anak-anak Anda," ucapnya.
 
Ikfina meminta warga memperhatikan pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak balita mereka agar terhindar dari stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya menjadi lebih pendek dibandingkan dengan anak-anak seusia.

"Orang tua harus memperhatikan jumlah makanan yang diberikan kepada anak. Beri makanan yang cukup, anak setidaknya harus makan makanan wajib tiga kali sehari dan dua kali makanan selingan," ujarnya.
 
Bupati juga mengingatkan para orang tua anak usia nol sampai enam tahun untuk memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan anak.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022