Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Hang Tuah (UHT) Surabaya mengukuhkan 25 dokter gigi baru dalam prosesi Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Dokter Gigi Angkatan LXXII di Surabaya, Senin.
Dekan FKG UHT Surabaya Laksamana Pertama TNI (Purn) Dr Drg RA Nora Lelyana berpesan kepada para dokter gigi baru tersebut agar mereka tetap mengamalkan ilmu serta memegang teguh kode etik kedokteran gigi.
"Dengan memegang teguh dan mengamalkan kode etik kedokteran gigi, Insya Allah mereka akan dapat melaksanakan tugas secara profesional dan bermanfaat untuk masyarakat dan taat pada hukum. Itu yang kami pesankan kepada mereka," ujar Drg Nora.
Ia menjelaskan, bahwa FKG UHT Surabaya selalu berpegang teguh pada Standar Kompetensi Dokter Gigi Indonesia (SKDGI) dalam upaya mendidik para dokter gigi tersebut.
"Terbukti, mereka lulus dari ujian kompetensi nasional dokter gigi. Nah, itu adalah indikator bahwa kita telah melakukan pendidikan sesuai dengan kompetensi," katanya.
Nora juga mengatakan bahwa ke depan, para lulusan terbaik akan mengikuti program internship dari pemerintah. Mereka akan ditempatkan di layanan kesehatan di daerah-daerah.
"Jadi mereka akan mengikuti pola yang sudah ditentukan oleh pemerintah dimana mereka akan ditempatkan selama satu tahun menjadi dokter gigi di puskesmas maupun klinik gigi. Kita harapkan dengan internship ini mereka akan menjadi senang di daerah mereka ditempatkan," katanya.
Nora berharap, para dokter baru tersebut mampu mengisi daerah-daerah yang saat ini masih kosong. Sebab, di sana mereka akan lebih bisa berkembang.
"Saya juga berpesan kepada mereka bahwa isilah daerah-daerah yang saat ini masih kosong. Kita justru lebih berkembang karena kita dilatih untuk bisa mengambil keputusan sendiri. Tetapi kalau di kota besar, banyak senior-senior, otomatis kita serahkan kepada spesialisnya," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Dekan FKG UHT Surabaya Laksamana Pertama TNI (Purn) Dr Drg RA Nora Lelyana berpesan kepada para dokter gigi baru tersebut agar mereka tetap mengamalkan ilmu serta memegang teguh kode etik kedokteran gigi.
"Dengan memegang teguh dan mengamalkan kode etik kedokteran gigi, Insya Allah mereka akan dapat melaksanakan tugas secara profesional dan bermanfaat untuk masyarakat dan taat pada hukum. Itu yang kami pesankan kepada mereka," ujar Drg Nora.
Ia menjelaskan, bahwa FKG UHT Surabaya selalu berpegang teguh pada Standar Kompetensi Dokter Gigi Indonesia (SKDGI) dalam upaya mendidik para dokter gigi tersebut.
"Terbukti, mereka lulus dari ujian kompetensi nasional dokter gigi. Nah, itu adalah indikator bahwa kita telah melakukan pendidikan sesuai dengan kompetensi," katanya.
Nora juga mengatakan bahwa ke depan, para lulusan terbaik akan mengikuti program internship dari pemerintah. Mereka akan ditempatkan di layanan kesehatan di daerah-daerah.
"Jadi mereka akan mengikuti pola yang sudah ditentukan oleh pemerintah dimana mereka akan ditempatkan selama satu tahun menjadi dokter gigi di puskesmas maupun klinik gigi. Kita harapkan dengan internship ini mereka akan menjadi senang di daerah mereka ditempatkan," katanya.
Nora berharap, para dokter baru tersebut mampu mengisi daerah-daerah yang saat ini masih kosong. Sebab, di sana mereka akan lebih bisa berkembang.
"Saya juga berpesan kepada mereka bahwa isilah daerah-daerah yang saat ini masih kosong. Kita justru lebih berkembang karena kita dilatih untuk bisa mengambil keputusan sendiri. Tetapi kalau di kota besar, banyak senior-senior, otomatis kita serahkan kepada spesialisnya," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022