PLN Nusantara Power (PLN NP) selaku subholding pembangkitan terbesar di Asia Tenggara menggandeng Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya Surabaya gencarkan bahan bakar jumputan padat untuk mewujudkan energi bersih.

"PLN NP berkomitmen dalam mewujudkan dekarbonisasi secara masif. Salah satunya PLN NP menggandeng Pasar Surya," kata Direktur Operasi Pembangkit Batubara PLN NP Rachmanoe Indarto dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Jumat.

Penandatanganan nota kesepahaman dilaksanakan langsung oleh Direktur Operasi Pembangkit Batubara PLN NP, Rachmanoe Indarto dengan Direktur Utama PD Pasar Surya Agus Priyo Akhirono di kantor PD Surabaya pada Kamis (8/12).

Menurut dia, dalam penelitian dan pengembangan pengelolaan sampah menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) untuk Co-firing Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Upaya penggunaan BBJP untuk co-firing, lanjut dia, merupakan inovasi unit pembangkit yang berbahan bakar Batubara sebagai tindak lanjut untuk memenuhi kebijakan pemerintah terkait target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada tahun 2025.

Baca juga: Komisi B minta direksi baru PD Pasar Surya tak berhenti berinovasi

Rachmanoe mengatakan penggunaan BBJP untuk pembangkit berbahan bakar batubara PLN NP dilakukan untuk menghasilkan energi bersih sebagai bentuk dukungan PLN NP terhadap percepatan target bauran Energi Baru Terbarukan (EBT), dan komitmen menuju zero karbon pada 2060.

PLN NP telah melakukan uji coba pembakaran pada pembangkit PLTU batubara dengan menggunakan BBJP yaitu menggunakan sampah organik perkotaan dengan menggandeng pemerintah daerah setempat untuk memasok BBJP.

Pada tahap awal, lanjut dia, dua PLTU yang telah melakukan uji coba co-firing menggunakan BBJP, yaitu PLTU Tanjung Awar-Awar (19-20 Juli 2022) dan PLTU Paiton 1-2 (1-2 Agustus 2022) pada rasio rendah 1 persen dan 3 persen.

Pelaksanaan co-firing BBJP dilaksanakan oleh PLN NP dengan menggandeng Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo, Pemkab Tuban dan Pemkab Indramayu untuk kerja sama memasok BBJP ke pembangkit. BBJP sejumlah 160 ton yang berasal dari TPA Jabon, Sidoarjo telah disalurkan untuk keperluan uji coba co-firing pada PLTU Tanjung Awar-Awar dan PLTU Paiton 1-2.

Baca juga: PLN penuhi 291.347 MWh listrik hijau kebutuhan pelanggan di Jatim

Pemanfaatan RDF (Refuse Derived Fuel) dari MSW (Municipal Solid State) untuk bahan baku BBJP memerlukan pengolahan awal agar dapat digunakan sebagai bahan bakar pembangkit.

Pada boiler tipe PC (Pulverized Coal) yang digunakan di pembangkit, diperlukan pemrosesan BBJP berupa pemilahan, pengeringan, pencacahan dan pembuatan fluff (serbuk) sebelum dimasukkan ke dalam boiler. Proses pengumpulan baha baku dan penyiapan fasilitas pengolahan BBJP dilakukan dengan melakukan MoU Pemerintah Daerah setempat.

Dirut PD Pasar Surya Agus Priyo Akhirno menyambut baik kolaborasi yang terjalin dengan PLN Nusantara Power dalam pemanfaatan sampah Kota Surabaya.

"Program co-firing pada PLTU PLN Nusantara Power yang menggunakan BBJP ini menjadi salah satu solusi untuk permasalahan sampah di kota kami. Saya berharap agar sinergi ini terus terjalin dengan tujuan menciptakan Kota Surabaya bebas sampah dan terwujudnya lingkungan yang bersih serta kualitas udara yang lebih asri," kata Agus.(*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Taufik


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022