Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri, Jawa Timur, mengemukakan tingkat inflasi Kota Kediri pada bulan November 2022 sebesar 0,29 persen, masih di bawah capaian inflasi Jawa Timur yakni sebesar 0,32 persen.
"Inflasi di Kediri menempati urutan tiga terendah setelah Malang dan Madiun," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri Lilik Wibawati di Kediri, Selasa.
Ia mengatakan terdapat 10 komoditas utama penyumbang inflasi di bulan November, antara lain telur ayam ras menyumbang inflasi sebesar 0,069 persen, kemudian beras sebesar 0,058 persen, tongkol diawetkan sebesar 0,054 persen, tahu mentah sebesar 0,050 persen, minyak goreng sebesar 0,049 persen, bayam sebesar 0,031 persen, sawi hijau sebesar 0,031 persen, tomat sebesar 0,030 persen, sabun detergen bubuk/cair sebesar 0,030 persen dan emas perhiasan sebesar 0,028 persen.
Di samping itu, terdapat pula 10 komoditas yang menghambat inflasi antara lain cabai rawit menyumbang deflasi sebesar -0,094 persen, daging ayam ras sebesar -0,073 persen, cabai merah sebesar -0,044 persen, tempe sebesar -0,038 persen, pir sebesar -0,016 persen, anggur sebesar -0,007 persen, kangkung sebesar -0,005 persen, kentang sebesar -0,003 persen, apel sebesar -0,003 persen, serta santan jadi sebesar -0,003 persen.
Walaupun angka inflasi Kota Kediri cenderung stabil dibanding kota/kabupaten lain di Jawa Timur, Lilik meminta tetap mewaspadai beberapa hal, salah satunya ialah musim liburan sekolah serta perayaan Natal dan Tahun Baru 2023.
"Jelang Natal dan Tahun Baru 2023 dan musim liburan ini, kami akan pantau terus persediaan barang pada komoditas yang termasuk pada kelompok makanan, pemeliharaan rutin rumah tangga, pakaian dan alas kaki, barang rekreasi dan olahraga, dan pengoperasian peralatan transportasi pribadi karena rentang mengalami kenaikan," kata dia.
Baca juga: DPMPTSP Kota Kediri raih predikat wilayah bebas korupsi
Baca juga: Pemkot Kediri beri ruang disabilitas berkarya di pemerintahan
Baca juga: Pemkot Kediri tetap gencarkan vaksinasi cegah COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Inflasi di Kediri menempati urutan tiga terendah setelah Malang dan Madiun," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri Lilik Wibawati di Kediri, Selasa.
Ia mengatakan terdapat 10 komoditas utama penyumbang inflasi di bulan November, antara lain telur ayam ras menyumbang inflasi sebesar 0,069 persen, kemudian beras sebesar 0,058 persen, tongkol diawetkan sebesar 0,054 persen, tahu mentah sebesar 0,050 persen, minyak goreng sebesar 0,049 persen, bayam sebesar 0,031 persen, sawi hijau sebesar 0,031 persen, tomat sebesar 0,030 persen, sabun detergen bubuk/cair sebesar 0,030 persen dan emas perhiasan sebesar 0,028 persen.
Di samping itu, terdapat pula 10 komoditas yang menghambat inflasi antara lain cabai rawit menyumbang deflasi sebesar -0,094 persen, daging ayam ras sebesar -0,073 persen, cabai merah sebesar -0,044 persen, tempe sebesar -0,038 persen, pir sebesar -0,016 persen, anggur sebesar -0,007 persen, kangkung sebesar -0,005 persen, kentang sebesar -0,003 persen, apel sebesar -0,003 persen, serta santan jadi sebesar -0,003 persen.
Walaupun angka inflasi Kota Kediri cenderung stabil dibanding kota/kabupaten lain di Jawa Timur, Lilik meminta tetap mewaspadai beberapa hal, salah satunya ialah musim liburan sekolah serta perayaan Natal dan Tahun Baru 2023.
"Jelang Natal dan Tahun Baru 2023 dan musim liburan ini, kami akan pantau terus persediaan barang pada komoditas yang termasuk pada kelompok makanan, pemeliharaan rutin rumah tangga, pakaian dan alas kaki, barang rekreasi dan olahraga, dan pengoperasian peralatan transportasi pribadi karena rentang mengalami kenaikan," kata dia.
Baca juga: DPMPTSP Kota Kediri raih predikat wilayah bebas korupsi
Baca juga: Pemkot Kediri beri ruang disabilitas berkarya di pemerintahan
Baca juga: Pemkot Kediri tetap gencarkan vaksinasi cegah COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022