Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat kenaikan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Malang pada 2022 menjadi 82,71 poin dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 82,04 poin.
Kepala BPS Kota Malang Erny Fatma Setyoharini dalam jumpa pers secara virtual di Kota Malang, Jawa Timur, Kamis, mengatakan bahwa sejak 2013, IPM Kota Malang mengalami tren peningkatan.
"IPM di Kota Malang berada pada tren meningkat sejak 2013. Capaian IPM Kota Malang pada 2022, sebesar 82,71 poin," kata Erny.
Erny menjelaskan, tiga komponen IPM Kota Malang yang mengalami kenaikan pada 2022, yakni komponen umur harapan hidup saat lahir (UHH) menjadi 73,75 tahun, harapan lama sekolah (HLS) menjadi 15,76 tahun serta rata-rata lama sekolah (RLS) menjadi 10,69 tahun.
Kemudian, angka pengeluaran per kapita per tahun disesuaikan menjadi Rp16.897.000, yang mengalami kenaikan sebesar 1,40 persen dibanding tahun sebelumnya, atau naik sebesar Rp234.000 pada 2022.
"Tahun 2022 IPM tumbuh 0,82 persen. Sejak 2013 terus bertumbuh dengan rata-rata 0,59 persen per tahun," ujarnya.
Di wilayah Jawa Timur, ada empat kabupaten kota yang memiliki IPM sangat tinggi, yakni Kota Surabaya, Kota Malang, dan Sidoarjo. IPM dengan kategori sangat tinggi adalah kabupaten kota yang memiliki nilai lebih dari 80 poin.
"Kota Malang berada pada posisi kedua setelah Kota Surabaya," ujarnya.
Sementara itu, ada sebanyak 22 kabupaten kota yang masuk kategori IPM tinggi dengan poin antara 70-80 poin dan 12 kabupaten kota pada kategori IPM sedang dengan poin berkisar 60-70. Sementara tidak ada wilayah yang masuk dalam ketegori IPM rendah atau di bawah 60 poin.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022