Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur Adik Dwi Putranto mendorong pengusaha gula di wilayah setempat untuk memanfaatkan teknologi karena situasi global saat ini sedang tidak baik.
"Ini penting karena memang di pedesaan kalau kita lihat datanya, tenaga kerja itu banyak di sektor pertanian. Tapi lama-lama berkurang dan semakin mahal," kata Adik saat membuka Pameran Sugarex Indonesia di Surabaya, Rabu.
Menurut Adik pameran Sugarex sangat bagus karena di Jawa Timur produksi gula menjadi salah satu yang terbesar.
Di Jawa Timur, lanjut dia, terdapat 29 pabrik gula. Di sisi lain, peluang bisnis pergulaan kurang lantaran Indonesia masih melakukan impor, baik untuk konsumsi maupun industri.
"Pameran ini bagus sekali, dan mudah-mudahan tahun depan kita akan kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Fireworks, Kadin, Asosiasi Petani Tebu, dan lainnya," ujarnya.
Dirinya juga berharap, dengan adanya pameran ini, para pengusaha di industri pergulaan bisa mendapatkan pengetahuan tentang teknologi yang dibutuhkan oleh industrinya.
"Ini akan bermanfaat dalam rangka efisiensi, karena gula ini termasuk pangan," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Fireworks Indonesia Susan Tricia mengatakan, pameran ini diikuti oleh 44 peserta dari empat negara yakni Indonesia, Thailand, India, dan China. Diperkirakan, jumlah pengunjung yang akan hadir selama dua hari menyentuh seribu orang.
"Jadi ini pameran kelima, itu intinya tentang teknologi pergulaan, dan yang dipamerkan teknologinya," ujar Susan.
Susan menjelaskan, Sugarex Indonesia ini ingin mempertemukan perusahaan hulu dan hilir gula dan juga industri pendukungnya untuk berkumpul, saling bersosialisasi dan bertukar informasi terkini di lapangan, serta perkembangan teknologi terbaru hingga masalah dan tantangan yang akan dihadapi di masa mendatang.
"Sugarex adalah program regular pameran gula yang diselenggarakan di bawah kami, yang diadakan di Indonesia dan juga di Thailand," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Ini penting karena memang di pedesaan kalau kita lihat datanya, tenaga kerja itu banyak di sektor pertanian. Tapi lama-lama berkurang dan semakin mahal," kata Adik saat membuka Pameran Sugarex Indonesia di Surabaya, Rabu.
Menurut Adik pameran Sugarex sangat bagus karena di Jawa Timur produksi gula menjadi salah satu yang terbesar.
Di Jawa Timur, lanjut dia, terdapat 29 pabrik gula. Di sisi lain, peluang bisnis pergulaan kurang lantaran Indonesia masih melakukan impor, baik untuk konsumsi maupun industri.
"Pameran ini bagus sekali, dan mudah-mudahan tahun depan kita akan kolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Fireworks, Kadin, Asosiasi Petani Tebu, dan lainnya," ujarnya.
Dirinya juga berharap, dengan adanya pameran ini, para pengusaha di industri pergulaan bisa mendapatkan pengetahuan tentang teknologi yang dibutuhkan oleh industrinya.
"Ini akan bermanfaat dalam rangka efisiensi, karena gula ini termasuk pangan," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT Fireworks Indonesia Susan Tricia mengatakan, pameran ini diikuti oleh 44 peserta dari empat negara yakni Indonesia, Thailand, India, dan China. Diperkirakan, jumlah pengunjung yang akan hadir selama dua hari menyentuh seribu orang.
"Jadi ini pameran kelima, itu intinya tentang teknologi pergulaan, dan yang dipamerkan teknologinya," ujar Susan.
Susan menjelaskan, Sugarex Indonesia ini ingin mempertemukan perusahaan hulu dan hilir gula dan juga industri pendukungnya untuk berkumpul, saling bersosialisasi dan bertukar informasi terkini di lapangan, serta perkembangan teknologi terbaru hingga masalah dan tantangan yang akan dihadapi di masa mendatang.
"Sugarex adalah program regular pameran gula yang diselenggarakan di bawah kami, yang diadakan di Indonesia dan juga di Thailand," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022