Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun mencatat bahwa Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Madiun tahun 2022 mencapai 82,01 dan masuk dalam kategori sangat tinggi.

Wali Kota Madiun Maidi mengatakan capaian IPM tahun 2022 sebesar 82,01 tersebut naik 0,76 poin dari tahun sebelumnya, yakni, 81,25 untuk IPM tahun 2021.

"Selain naik dari tahun sebelumnya, IPM Kota Madiun pada tahun 2022 juga bertahan menjadi peringkat tertinggi ke-3 di Provinsi Jawa Timur setelah Kota Surabaya dan Kota Malang," ujar Wali Kota Maidi di Madiun, Selasa.

Menurut dia, peningakatan IPM memang menjadi skala prioritas Pemkot Madiun. Adapun, IPM dikategorikan sangat tinggi adalah apabila kabupaten/kota memiliki nilai IPM lebih dari 80 poin.

"Untuk mempertahankan IPM ini, kita tentukan skala prioritas. Pendidikan, kesehatan, lapak-lapak kelurahan yang menyangkut soal pertumbuhan ekonomi ini kita pertahankan. Itu jangan sampai drop. Walaupun kita berada di urutan ketiga, itu sudah luar biasa," kata dia.

Terdapat tiga komponen dalam penentuan IPM Kota Madiun, yakni komponen Umur Harapan Hidup saat Lahir (UHH), dimensi pengetahuan yang meliputi Harapan Lama Sekolah (HLS) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS), serta dimensi standar hidup layak melalui pengeluaran per kapita per tahun disesuaikan.

Di Kota Madiun, tercatat Umur Harapan Hidup bagi bayi yang baru lahir memiliki peluang untuk hidup hingga berusia 71,74 tahun di 2022. Angka itu meningkat 0,36 tahun dari UHH tahun 2021 yang mencapai 71,38 tahun.

Kemudian, untuk dimensi pengetahuan yang meliputi Harapan Lama Sekolah (HLS) tahun ini meningkat 0,01 tahun dari rata-rata Lama Sekolah (RLS) tahun 2021 mencapai 14,41 tahun.

Sedangkan Untuk pengeluaran per kapita per tahun yang disesuaikan tahun ini meningkat Rp285.000 dari tahun lalu yang mencapai Rp16,095 juta per kapita per tahun.

"IPM kita tinggi, angka pengangguran dan kemiskinan turun. Mudah-mudahan ini bisa terus kita tingkatkan," kata Maidi.

Sesuai data BPS setempat, IPM Kota Madiun sejak tahun 2016 hingga kini terus masuk dalam kategori sangat tinggi.*

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022