Novita Hardini, istri Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, Selasa meluncurkan buku karya literasinya yang berjudul "Trenggalek is the Southern Paradise", sebuah narasi dokumenter yang menggambarkan eksotisme dan kekayaan budaya Kabupaten Trenggalek, daerah yang ia tinggali saat ini.

Buku yang juga berisi tentang penelusuran jejak budaya Trenggalek tersebut diluncurkan tepat pada hari ulang tahun Novita Hardini.

Dia berharap, buku tersebut semakin memperluas wawasan masyarakat tentang hal-ikhwal seputar Trenggalek, khususnya yang berkaitan dengan batik Trenggalek.

"Semua pengambilan keputusan yang saya lakukan sebagai perempuan itu tidak lepas dari sejarah," kata Novita terkait alasannya menulis buku "Trenggalek is the Southern Paradise".

Peluncuran buku tersebut dilakukan Novita di Pendapa Manggala Praja Nugraha, Kabupaten Trenggalek.

"Jadi kenapa buku ini harus 'digethoktularkan' (dikabarkan) kepada seluruh anak-anak muda di Trenggalek, karena saya berkaca kalau saya tidak paham sejarah. Bagaimana Sarinah, bagaimana perjuangan Indonesia, bagaimana Kartini, maka setiap pengambilan keputusan yang saya pilih itu hanya berdasarkan emosional perempuan saja secara lahiriah," ujarnya.

Menurut Novita, merupakan tantangan besar bagaimana bisa merubah pola fikir melalui literasi. Dirinya juga berharap generasi Z di usianya saat ini dapat belajar tentang sejarah.

Tak hanya karya buku berjudul "Trenggalek is the Souther Paradise", Novita juga berencana membuat karya literasi lagi dengan harapan bisa menularkan dan membangun keberanian perempuan untuk bisa menjadi pemimpin.

"Setidaknya dari tulisan saya, saya bisa menjadi cahaya bagi setiap pembaca sehingga pembaca tergerak dari hatinya untuk memberikan kontribusi untuk Indonesia," ujar Novita Hardini.

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh sang istri yang turut mendorong beberapa faktor utama dalam beberapa kebijakan.

Di antaranya seperti program 5 ribu pengusaha perempuan, Sepeda Keren, serta bagaimana UMKM perempuan bisa naik kelas melalui UPRINTIS Indonesia.

"Dan sekarang masuk ke 'legacy', bagaimana branding itu dimulai dari budaya, keunikan, yang kemudian ditulis di dalam buku 'southern paradise' ini. Saya berterima kasih sekali," tutur bupati muda yang akrab disapa Mas Ipin ini.

"Semoga itu bisa dilakukan secara istiqomah, secara konsisten sehingga hasilnya bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat," sambungnya.

Pada kesempatan itu juga dihadirkan narasumber, yaitu Eka Nur Prasetyawati yang merupakan penulis dari salah satu karya buku yang sempat viral berjudul "Layangan Putus".

Kehadirannya tersebut untuk berbagi pengalamannya dalam menulis sebuah buku. (*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022