PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Jawa Timur memberikan dukungan penguatan edukasi, fasilitas, hingga peningkatan kemampuan siswa Sekolah Anak Jalanan.
Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN UID Jawa Timur Hamzah dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Jatim, Rabu, mengatakan PLN terus berkomitmen memberikan manfaat dan dukungan kepada sekitar di berbagai sektor termasuk bidang pendidikan.
"Melalui PLN Peduli, kami mengajak anak jalanan untuk terus menumbuhkan mimpi melakukan perubahan ke arah lebih baik melalui kegiatan positif dan edukatif," kata dia.
Menurut dia, dengan pendampingan dan bekal pembelajaran, pihaknya berharap mereka yang dulunya turun ke jalan menjadi berkurang intensitasnya hingga berhenti sama sekali tentunya ke arah yang lebih baik.
Sekolah Anak Jalanan yang digagas oleh komunitas Save Street Children Surabaya (SSCS) ini didampingi PLN Peduli sejak tahun 2019 melalui pemberian motor pintar yang digunakan untuk membawa buku bacaan dan sarana edukasi di lokasi-lokasi kegiatan mengajar untuk anak-anak jalanan.
Pada 2020, PLN Peduli memberikan bantuan sarana penunjang edukasi berupa laptop dan tablet yang juga membantu anak-anak dalam mengikuti Pendidikan secara daring.
Pada 2021, PLN menyediakan basecamp utama kegiatan Sekolah Anak Jalanan yang dilengkapi dengan PLN Edu. Tempat singgah ini kemudian diberi nama Rumah Anak Merdeka.
"Pada tahun 2022, PLN Peduli memberikan edukasi nonformal berupa pembekalan kompetensi digital untuk fotografi dan kompetensi digital lain. Jadi pendampingan yang kami berikan bersifat pengayaan di luar materi sekolah sehingga waktu mereka yang dihabiskan di jalan bisa digunakan untuk belajar dan memperkaya kompetensi dengan Rumah Anak Merdeka ini," kata Hamzah.
Salah satu anak binaan SSCS, Amel menceritakan, cita-cita dan harapannya saat dewasa untuk menjadi seorang sarjana hukum agar dapat membantu menyelesaikan beragam potensi konflik dan masalah yang sering ditemui.
Amel mengaku sangat senang mengakses berbagai buku di perpustakaan digital yang disediakan PLN secara gratis dan bisa berkumpul bersama teman-temannya di Rumah Anak Merdeka.
General Coordinator SSCS Advin Mariyono mengapresiasi penuh bantuan PLN dan berkomitmen terus mendorong relawan dan pengurus SSCS untuk senantiasa menjalankan edukasi kepada anak-anak sebagai jembatan dalam meraih cita-cita.
"Kami sebagai sukarelawan tentunya sangat terbantu apabila passion kami untuk berbagi kepada adik-adik didukung dan didampingi penuh oleh PLN. Yang paling membuat kami sangat bersyukur adalah roadmap dan rencana ke depan yang jelas dari PLN sehingga anak-anak jalanan ini nanti menjadi berdaya, mandiri dan berkompetensi unggul," kata Advin.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Senior Manager Komunikasi dan Umum PLN UID Jawa Timur Hamzah dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Jatim, Rabu, mengatakan PLN terus berkomitmen memberikan manfaat dan dukungan kepada sekitar di berbagai sektor termasuk bidang pendidikan.
"Melalui PLN Peduli, kami mengajak anak jalanan untuk terus menumbuhkan mimpi melakukan perubahan ke arah lebih baik melalui kegiatan positif dan edukatif," kata dia.
Menurut dia, dengan pendampingan dan bekal pembelajaran, pihaknya berharap mereka yang dulunya turun ke jalan menjadi berkurang intensitasnya hingga berhenti sama sekali tentunya ke arah yang lebih baik.
Sekolah Anak Jalanan yang digagas oleh komunitas Save Street Children Surabaya (SSCS) ini didampingi PLN Peduli sejak tahun 2019 melalui pemberian motor pintar yang digunakan untuk membawa buku bacaan dan sarana edukasi di lokasi-lokasi kegiatan mengajar untuk anak-anak jalanan.
Pada 2020, PLN Peduli memberikan bantuan sarana penunjang edukasi berupa laptop dan tablet yang juga membantu anak-anak dalam mengikuti Pendidikan secara daring.
Pada 2021, PLN menyediakan basecamp utama kegiatan Sekolah Anak Jalanan yang dilengkapi dengan PLN Edu. Tempat singgah ini kemudian diberi nama Rumah Anak Merdeka.
"Pada tahun 2022, PLN Peduli memberikan edukasi nonformal berupa pembekalan kompetensi digital untuk fotografi dan kompetensi digital lain. Jadi pendampingan yang kami berikan bersifat pengayaan di luar materi sekolah sehingga waktu mereka yang dihabiskan di jalan bisa digunakan untuk belajar dan memperkaya kompetensi dengan Rumah Anak Merdeka ini," kata Hamzah.
Salah satu anak binaan SSCS, Amel menceritakan, cita-cita dan harapannya saat dewasa untuk menjadi seorang sarjana hukum agar dapat membantu menyelesaikan beragam potensi konflik dan masalah yang sering ditemui.
Amel mengaku sangat senang mengakses berbagai buku di perpustakaan digital yang disediakan PLN secara gratis dan bisa berkumpul bersama teman-temannya di Rumah Anak Merdeka.
General Coordinator SSCS Advin Mariyono mengapresiasi penuh bantuan PLN dan berkomitmen terus mendorong relawan dan pengurus SSCS untuk senantiasa menjalankan edukasi kepada anak-anak sebagai jembatan dalam meraih cita-cita.
"Kami sebagai sukarelawan tentunya sangat terbantu apabila passion kami untuk berbagi kepada adik-adik didukung dan didampingi penuh oleh PLN. Yang paling membuat kami sangat bersyukur adalah roadmap dan rencana ke depan yang jelas dari PLN sehingga anak-anak jalanan ini nanti menjadi berdaya, mandiri dan berkompetensi unggul," kata Advin.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022