Pemerintah Kabupaten Pasuruan Jawa Timur meminta kepada masyarakat di kabupaten setempat mengantisipasi  ancaman bencana hidrometeorologi menyusul adanya peralihan cuaca dari kemarau ke hujan.

Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf dalam keterangan pers Rabu mengatakan pihaknya menginstruksikan kepada semua organisasi perangkat daerah (OPD) terkait untuk bisa berkoordinasi dengan lintas sektor.

"Mulai dari TNI, POLRI, BUMN seperti PLN dan Telkom, hingga semua lapisan masyarakat tanpa terkecuali," ujarnya.

Ia mengatakan, koordinasi tersebut untuk menggugah kembali mekanisme dan upaya dalam mengantisipasi besar atau kecil kemungkinan terjadinya bencana banjir, angin puting beliung maupun tanah longsor dan ancaman petir.

Gus Irsyad, panggilan akrab Bupati Pasuruan ini beranggapan bahwa mengantisipasi bencana itu jauh lebih penting daripada menangani bencana itu sendiri. Karena tujuannya adalah mengurangi risiko bencana sekaligus korban akibat bencana.

"Seperti halnya mencegah lebih baik daripada mengobati. Maka dari itu untuk urusan kebencanaan ini, mengantisipasi lebih penting ketimbang menangani," ujarnya.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang menunjukkan data tentang potensi curah hujan di wilayah Kabupaten Pasuruan, serta adanya kejadian bencana alam pada Oktober 2022.

"Menurut pemetaan, memang untuk curah hujan pada Oktober itu normal dan di atas normal dan akan mencapai puncaknya pada bulan Januari 2023. Di situ pasti terjadi hujan dengan potensi intensitas tinggi, kadang panas kadang juga hujan disertai petir," ujarnya.

Dalam hal kebencanaan, kata dia, Pemkab Pasuruan telah menyiapkan segala peralatan mulai dari perahu karet, perahu fiber, tenda, terpal dan sarana prasarana penunjang lainnya. Termasuk bantuan logistik yang sangat dibutuhkan masyarakat ketika menghadapi bencana.

"Kami punya lima perahu karet. Dan tahun ini akan kita tambah lagi dua perahu untuk melengkapi kebutuhan para petugas dalam membantu warga terdampak seandainya terjadi bencana banjir," ucapnya.

 

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Abdullah Rifai


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022