Ratusan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Sabtu, mengikuti pelatihan pemasaran berbasis digital dengan tujuan meningkatkan omzet melalui marketplace atau lokapasar.
"UMKM kita yang sudah melek pasar online sebenarnya sudah ada, tetapi jumlahnya masih belum banyak. Makanya kegiatan ini sangat bagus untuk mengembangkan UMKM supaya bisa menasional," kata Plt Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Ponorogo Sumarno, Minggu.
Pelatihan berbasis digital tersebut dinilainya sangat penting guna meningkatkan jumlah pelaku UMKM.
Data di Dinas Perdagangan Koperasi dan usaha Mikro menunjukkan jumlah UMKM sempat menurun akibat pandemi.
Sebelum pandemi di Kota Reog itu tercatat 38 ribu UMKM dan susut menjadi sekitar 10 ribu-an UMKM.
Sumarno mengatakan pihaknya akan tetap melakukan pendampingan UMKM setelah mereka pelatihan guna memastikan usaha mereka terus tumbuh dan berkembang.
"Apa yang mereka perlukan mencoba kami carikan solusinya. Kami akan berikan materi go digital. Nanti juga bisa kami carikan solusi terkait dengan permodalannya juga," kata Yohanes, pendamping dari lembaga pendampingan usaha mikro kecil dan menengah, Citra Lentera Indonesia, menambahkan.
Dalam pelatihan tersebut, pihaknya mendatangkan pemateri yang memiliki kapasitas keahlian serta pengalaman di bidang pasar digital, termasuk dari pihak lokapasar.
"Kami berharap usai mendapatkan pelatihan ini, para pelaku UMKM ini akan menjadi agen perubahan, untuk menggairahkan UMKM di Indonesia," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"UMKM kita yang sudah melek pasar online sebenarnya sudah ada, tetapi jumlahnya masih belum banyak. Makanya kegiatan ini sangat bagus untuk mengembangkan UMKM supaya bisa menasional," kata Plt Kepala Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Ponorogo Sumarno, Minggu.
Pelatihan berbasis digital tersebut dinilainya sangat penting guna meningkatkan jumlah pelaku UMKM.
Data di Dinas Perdagangan Koperasi dan usaha Mikro menunjukkan jumlah UMKM sempat menurun akibat pandemi.
Sebelum pandemi di Kota Reog itu tercatat 38 ribu UMKM dan susut menjadi sekitar 10 ribu-an UMKM.
Sumarno mengatakan pihaknya akan tetap melakukan pendampingan UMKM setelah mereka pelatihan guna memastikan usaha mereka terus tumbuh dan berkembang.
"Apa yang mereka perlukan mencoba kami carikan solusinya. Kami akan berikan materi go digital. Nanti juga bisa kami carikan solusi terkait dengan permodalannya juga," kata Yohanes, pendamping dari lembaga pendampingan usaha mikro kecil dan menengah, Citra Lentera Indonesia, menambahkan.
Dalam pelatihan tersebut, pihaknya mendatangkan pemateri yang memiliki kapasitas keahlian serta pengalaman di bidang pasar digital, termasuk dari pihak lokapasar.
"Kami berharap usai mendapatkan pelatihan ini, para pelaku UMKM ini akan menjadi agen perubahan, untuk menggairahkan UMKM di Indonesia," tuturnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022