Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa didampingi Bupati Jember Hendy Siswanto blusukan ke kampung nelayan di kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Puger, untuk menyalurkan program perlindungan sosial di wilayah setempat, Senin.
Sebanyak 50 orang nelayan di sekitar TPI Puger menerima bantuan sosial senilai Rp600.000, yang disalurkan dalam dua tahap dengan besaran masing-masing tahap Rp300.000 untuk dua bulan.
"Kalau misalnya nanti Bupati akan menyiapkan verifikasi data nelayan supaya tidak tumpang tindih datanya, maka itu akan sangat mempercepat proses penyaluran bansosnya," kata Khofifah di kampung nelayan Puger.
Bantalan sosial juga diserahkan untuk masyarakat terdampak di sektor transportasi. Bantalan sosial yang diberikan Pemprov Jatim berupa pembebasan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) 100 persen bagi pengemudi angkot dan ojek daring.
"Para pengemudi angkot dan ojek daring di daerah harus disisir menyeluruh untuk membantu akses mereka ke UPT Bapenda terdekat. Pada dasarnya semua ojek, baik tradisional dan online, punya hak yang sama, cuma harus ada verifikatornya," tuturnya.
Selain bantuan sektor transportasi, lanjut dia, ikut diserahkan pula Bantuan Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) secara simbolik diberikan kepada tiga orang.
"Pada dasarnya mereka saat ini telah menerima Rp300 ribu per bulan. Saat ini mendapat top up Rp600 ribu cair bulan September dan November 2022," katanya.
Sedangkan, di bidang kesehatan ikut disampaikan pula bantuan sosial pencegahan stunting kepada perwakilan 10 orang balita, serta diserahkan bantuan zakat produktif senilai masing-masing Rp500.000 kepada 50 orang pelaku UMKM Ultra Mikro di kawasan yang sama.
Pelaku UMKM yang mendapatkan bantuan zakat produktif ini mayoritas adalah pedagang ikan di pasar ikan Puger dan merupakan sektor yang paling rentan terdampak, sehingga harus diberi bantalan sosial agar terhindar dari ancaman jeratan rentenir.
"Penyampaian program zakat produktif Rp500.000 bagi pelaku usaha ultra mikro itu dilakukan karena mereka yang paling rentan terhadap kemungkinan terjerat rentenir," ujarnya.
Sementara Bupati Jember Hendy Siswanto menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diberikan Pemprov Jatim kepada masyarakat hingga lini terbawah.
"Sebagai bentuk intervensi tambahan, Pemkab Jember telah menyiapkan bantuan berupa BLT dan sembako yang diperuntukkan bagi 260.000 KK di Jember yang dilakukan secara bertahap hingga Desember 2022," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Sebanyak 50 orang nelayan di sekitar TPI Puger menerima bantuan sosial senilai Rp600.000, yang disalurkan dalam dua tahap dengan besaran masing-masing tahap Rp300.000 untuk dua bulan.
"Kalau misalnya nanti Bupati akan menyiapkan verifikasi data nelayan supaya tidak tumpang tindih datanya, maka itu akan sangat mempercepat proses penyaluran bansosnya," kata Khofifah di kampung nelayan Puger.
Bantalan sosial juga diserahkan untuk masyarakat terdampak di sektor transportasi. Bantalan sosial yang diberikan Pemprov Jatim berupa pembebasan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) 100 persen bagi pengemudi angkot dan ojek daring.
"Para pengemudi angkot dan ojek daring di daerah harus disisir menyeluruh untuk membantu akses mereka ke UPT Bapenda terdekat. Pada dasarnya semua ojek, baik tradisional dan online, punya hak yang sama, cuma harus ada verifikatornya," tuturnya.
Selain bantuan sektor transportasi, lanjut dia, ikut diserahkan pula Bantuan Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) secara simbolik diberikan kepada tiga orang.
"Pada dasarnya mereka saat ini telah menerima Rp300 ribu per bulan. Saat ini mendapat top up Rp600 ribu cair bulan September dan November 2022," katanya.
Sedangkan, di bidang kesehatan ikut disampaikan pula bantuan sosial pencegahan stunting kepada perwakilan 10 orang balita, serta diserahkan bantuan zakat produktif senilai masing-masing Rp500.000 kepada 50 orang pelaku UMKM Ultra Mikro di kawasan yang sama.
Pelaku UMKM yang mendapatkan bantuan zakat produktif ini mayoritas adalah pedagang ikan di pasar ikan Puger dan merupakan sektor yang paling rentan terdampak, sehingga harus diberi bantalan sosial agar terhindar dari ancaman jeratan rentenir.
"Penyampaian program zakat produktif Rp500.000 bagi pelaku usaha ultra mikro itu dilakukan karena mereka yang paling rentan terhadap kemungkinan terjerat rentenir," ujarnya.
Sementara Bupati Jember Hendy Siswanto menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diberikan Pemprov Jatim kepada masyarakat hingga lini terbawah.
"Sebagai bentuk intervensi tambahan, Pemkab Jember telah menyiapkan bantuan berupa BLT dan sembako yang diperuntukkan bagi 260.000 KK di Jember yang dilakukan secara bertahap hingga Desember 2022," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022