Dewan Unesco Global Geopark (UGG) telah bersepakat mengusulkan secara resmi Geopark (taman bumi) Ijen, Banyuwangi, untuk disahkan sebagai UGG.

Keterangan tertulis diterima ANTARA di Banyuwangi, Minggu, menyebutkan pada sidang di hadapan 73 pengamat dan perwakilan lebih dari 20 negara anggota, Ijen bersama enam geopark lain dari berbagai belahan dunia diusulkan untuk ditetapkan sebagai UGG baru.

"Alhamdulillah, dikutip dari laman resmi Unesco (geopark) Ijen akhirnya lolos sidang dan segera diajukan ke Dewan Eksekutif Unesco untuk mendapatkan pengesahannya. Insya Allah jika tidak ada aral, penetapannya sekitar awal tahun depan," ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.

Dalam laman tersebut dijelaskan bahwa Dewan UGG telah menggelar sidang di Provinsi Satun, Thailand, pada 4 dan 5 September 2022. Mereka melakukan penilaian terhadap pengajuan sejumlah geopark baru (termasuk Geopark Ijen) dan 28 validasi ulang dari UGG yang telah ada.

Dijelaskan pula bahwa berdasar pedoman operasional Unesco Global Geoparks, dewan harus menyampaikan laporan tentang pekerjaan dan keputusannya kepada Biro Unesco Global Geoparks. Laporan tersebut kemudian akan diedarkan ke Negara Anggota dan Negara Anggota Asosiasi Unesco. Untuk kemudian Dewan Eksekutif Unesco melakukan pengesahan hasilnya.

Sebelumnya, Bupati Ipuk dan Badan Geopark Ijen telah mempresentasikan proposal Geopark Ijen pada forum internasional yang bertajuk "The 7th Asia Pasific Geopark Network Symposium" di Provinsi Satun, Thailand, pada 7 dan 8 September 2022. Forum tersebut merupakan rangkaian dari sidang Dewan UGG.

"Alhamdulillah dalam rapat dewan UGG telah diputuskan untuk menerima proposal Geopark Ijen untuk menjadi bagian jaringan geopark dunia. Pada Desember 2022 mendatang, Dewan UGG akan menggelar pertemuan untuk memeriksa pengajuan  yang saat ini sedang menjalani evaluasi dan validasi ulang. Akan terus kita kawal bareng," tuturnya.

Situs geopark yang sedang diusulkan untuk ditetapkan, yakni Aras (Iran), Waitaki Whitestone (Selandia Baru), Kinabalu (Malaysia), Ijen, dan Maros Pangkep (Indonesia). Lalu ada Khorat (Thailand), Bohol (Filipina).

Ipuk menambahkan capaian ini hendaknya jangan membuat larut dalam euforia kesenangan, namun mengajak semua pihak untuk segera membenahi hal-hal yang masih kurang, agar predikat UGG dapat segera disandang oleh Geopark Ijen.

"Kami akan duduk bersama untuk menjalankan sejumlah rekomendasi dari tim asesor Unesco yang perlu ditindaklanjuti. Dengan statusnya sebagai jaringan global geopark ke depan, tentunya akan menjadikan Geopark Ijen sebagai tujuan wisata dunia dan akan mendapatkan perhatian yang lebih besar, baik sektor pariwisatanya maupun upaya pemberdayaan masyarakatnya," paparnya.

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022