Kader Surabaya Hebat (KSH) dan Tim Pendamping Keluarga dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) siap berkolaborasi untuk menekan angka stunting atau kerdil.

"Melalui kolaborasi dan bimbingan terus dari BKKBN, kami yakin bisa," ujar Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam keterangan tertulisnya di Surabaya, Selasa.

Pihaknya akan terus berkomunikasi dengan BKKBN Pusat untuk mendapatkan bimbingan dalam rangka menuju zero stunting di Kota Surabaya.

Kepala BKKBN Pusat Hasto Wardoyo saat kunjungannya di Balai Kota Surabaya, Senin (12/9) mengatakan, pihaknya siap membantu dalam mengatasi persoalan stunting.

Mengenai data tentang balita stunting di Surabaya, Hasto mengatakan BKKBN memiliki semua datanya mulai dari nama dan alamat.

Berikut juga dengan keluarga yang jambannya tidak layak dan tidak sehat, kawin muda atau terlalu tua, dan mana yang anaknya sudah banyak dan sebagainya.

Melalui data tersebut, lanjut dia, Pemkot Surabaya bisa memantau siapa yang potensial stunting, bisa langsung dikejar, dihubungi kecamatan atau kelurahannya untuk melakukan pendampingan.
 

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Fiqih Arfani


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022