Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mendukung revitalisasi makam para guru pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari di Komplek Makam Sono di Sidoarjo.
"Saya berharap dengan dilakukannya peletakan batu pertama kali ini juga menjadi landasan dari dasar spirit kebangsaan Indonesia," ujar Khofifah di Sidoarjo, Rabu.
Komplek Makam Sono itu berada di Gudang Pusat Senjata dan Optik Elektronik (Guspusjat Optronik) II Pusat Peralatan TNI AD (Puspalad) Sidoarjo.
Komplek Makam Sono itu berada di Gudang Pusat Senjata dan Optik Elektronik (Guspusjat Optronik) II Pusat Peralatan TNI AD (Puspalad) Sidoarjo.
Ia menyampaikan dukungan dan apresiasi saat mendampingi Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman dalam peletakan batu pertama revitalisasi cagar budaya makam aulia tersebut.
Dalam kesempatan itu, Kasad didampingi Gubernur Jatim, Pangdam V Brawijaya, Kapolda Jatim, Ketua PWNU Jatim dan Bupati Sidoarjo melakukan ziarah di makam para aulia Sono sekaligus meninjau maket revitalisasi makam.
Makam aulia di kawasan Desa Sono Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo itu merupakan situs makam leluhur sekaligus guru pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asy'ari.
Pada komplek pemakaman tersebut, terdapat makam para aulia, di antaranya KH Muhayyin, KH Abu Mansur, dan KH Zarkasi, KH Said yang juga orang tua dari KH Ali Mas'ud.
Menurut Khofifah, revitalisasi ini sebagai bentuk penghormatan bagi para ulama pejuang sekaligus para aulia.
Ia mengatakan dengan adanya revitalisasi Makam Sono dapat menjadi daya tarik masyarakat untuk melakukan ziarah dengan nyaman, karena fasilitas yang ada telah dikembangkan.
"Agar masyarakat juga mendapatkan pengetahuan baru jika pada 200 tahun lalu Sidoarjo merupakan puncak peradaban nasional karena ulama besar lahir dari dari tempat ini," kata Khofifah.
Ia berpesan pada generasi muda dengan kegigihan para ulama beserta dzurriyahnya dapat menjadi contoh teladan.
Ia berpesan pada generasi muda dengan kegigihan para ulama beserta dzurriyahnya dapat menjadi contoh teladan.
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang juga menghargai jasa para pahlawannya," kata Khofifah.
Sementara itu, Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan antara Kodam V Brawijaya dan Pemkab Sidoarjo dalam rangka revitalisasi makam.
Sementara itu, Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan antara Kodam V Brawijaya dan Pemkab Sidoarjo dalam rangka revitalisasi makam.
"Makam ini memiliki nilai historis yang penting bagi masyarakat Sidoarjo. Ponpes Sono yang terkenal dengan melahirkan sejumlah Kiai besar termasuk KH Hasyim Asy'ari," tutur Dudung.
Ia menambahkan dengan dipugarnya Komplek Makam Sono berarti memberikan bukti bahwa 200 tahun lalu Sidoarjo merupakan pusat peradaban Islam.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022