Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan, Jawa Timur, menyampaikan peringatan dini agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca buruk berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dalam beberapa hari ke depan.
Menurut Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Pemkab Pamekasan Budi Cahyono di Pamekasan, Selasa, peringatan dini tentang potensi cuaca buruk tersebut berdasarkan informasi yang disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
"Isinya menyebutkan bahwa cuaca buruk berupa hujan dengan intensitas ringan, sedang hingga lebat yang disertai petir berpotensi terjadi di sejumlah daerah di Jawa Timur, termasuk di Kabupaten Pamekasan dan tiga kabupaten lain di Pulau Madura ini," katanya.
Berdasarkan informasi itu, sambung dia, yang menjadi penyebab karena adanya gangguan fenomena rendah frekuensi, sirkulasi siklonik di wilayah Selat Karimata yang menyebabkan daerah belokan angin di sekitar Jawa Timur.
Selain itu, suhu muka laut di Perairan Jawa Timur masih hangat dengan anomali suhu antara 0,5 1,5 derajat Celsius, serta masih adanya LaNina lemah.
"Berdasarkan gangguan ini, maka berpotensi menyebabkan atmosfir labil sehingga berpengaruh dalam pembentukan awan-awan cumulonimbus yang semakin intens dan dapat mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir," katanya.
Karena itu, sambung Budi, pihaknya mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati terhadap dampak bencana hidrometeorologi, seperti potensi banjir, tanah longsor, banjir bandang, angin kencang dan pohon tumbang.
"Dan berdasarkan prakiraan BMKG tersebut, potensi cuaca buruk berupa hujan beras, disertai angin kencang dan petir, mulai hari ini, 2 Agustus 2022 hingga tiga hari ke depan," kata dia.
Budi lebih lanjut menjelaskan, telah menginstruksikan kepada personel petugas penanggulangan bencana di berbagai kecamatan, agar melakukan pemantauan lebih ketat ke sejumlah daerah yang rawan terjadi bencana, seperti banjir dan tanah longsor.
Hal ini dimaksudkan agar jika terjadi bencana alam petugas bisa bergerak lebih cepat, sehingga kerusakan akibat bencana tersebut bisa ditekan.
Sementara itu, berdasarkan pantauan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, memang terjadi di sejumlah kecamatan di Pamekasan di Pamekasan, antara lain di Kecamatan Larangan, Galis, Kadur, Pegantenan, Palengaan dan di Kecamatan Pamekasan.
Hujan turun mulai pagi hingga sore hari, bahkan tanaman tembakau milik warga di Kecamatan Larangan dan Kecamatan Galis terendam genangan banjir.
"Kalau tiga hari berturut-turut seperti ini, maka tembakau kami bisa mati," kata petani tembakau di Desa Larangan, Pamekasan, Muzakki.
Muzakki merupakan satu dari puluhan petani yang tembakaunya tergenang banjir akibat hujan deras yang berlangsung mulai pagi hingga sore hari.
Dari 5 ribu pohon tembakau ditanam ayah tiga orang anak itu, kini hanya tinggal 2 ribuan pohon tembakau yang masih sehat, sedang sekitar 3 ribuan lainnya sudah layu dan perlu dilakukan penanaman ulang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Menurut Koordinator Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Pemkab Pamekasan Budi Cahyono di Pamekasan, Selasa, peringatan dini tentang potensi cuaca buruk tersebut berdasarkan informasi yang disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
"Isinya menyebutkan bahwa cuaca buruk berupa hujan dengan intensitas ringan, sedang hingga lebat yang disertai petir berpotensi terjadi di sejumlah daerah di Jawa Timur, termasuk di Kabupaten Pamekasan dan tiga kabupaten lain di Pulau Madura ini," katanya.
Berdasarkan informasi itu, sambung dia, yang menjadi penyebab karena adanya gangguan fenomena rendah frekuensi, sirkulasi siklonik di wilayah Selat Karimata yang menyebabkan daerah belokan angin di sekitar Jawa Timur.
Selain itu, suhu muka laut di Perairan Jawa Timur masih hangat dengan anomali suhu antara 0,5 1,5 derajat Celsius, serta masih adanya LaNina lemah.
"Berdasarkan gangguan ini, maka berpotensi menyebabkan atmosfir labil sehingga berpengaruh dalam pembentukan awan-awan cumulonimbus yang semakin intens dan dapat mengakibatkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir," katanya.
Karena itu, sambung Budi, pihaknya mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati terhadap dampak bencana hidrometeorologi, seperti potensi banjir, tanah longsor, banjir bandang, angin kencang dan pohon tumbang.
"Dan berdasarkan prakiraan BMKG tersebut, potensi cuaca buruk berupa hujan beras, disertai angin kencang dan petir, mulai hari ini, 2 Agustus 2022 hingga tiga hari ke depan," kata dia.
Budi lebih lanjut menjelaskan, telah menginstruksikan kepada personel petugas penanggulangan bencana di berbagai kecamatan, agar melakukan pemantauan lebih ketat ke sejumlah daerah yang rawan terjadi bencana, seperti banjir dan tanah longsor.
Hal ini dimaksudkan agar jika terjadi bencana alam petugas bisa bergerak lebih cepat, sehingga kerusakan akibat bencana tersebut bisa ditekan.
Sementara itu, berdasarkan pantauan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, memang terjadi di sejumlah kecamatan di Pamekasan di Pamekasan, antara lain di Kecamatan Larangan, Galis, Kadur, Pegantenan, Palengaan dan di Kecamatan Pamekasan.
Hujan turun mulai pagi hingga sore hari, bahkan tanaman tembakau milik warga di Kecamatan Larangan dan Kecamatan Galis terendam genangan banjir.
"Kalau tiga hari berturut-turut seperti ini, maka tembakau kami bisa mati," kata petani tembakau di Desa Larangan, Pamekasan, Muzakki.
Muzakki merupakan satu dari puluhan petani yang tembakaunya tergenang banjir akibat hujan deras yang berlangsung mulai pagi hingga sore hari.
Dari 5 ribu pohon tembakau ditanam ayah tiga orang anak itu, kini hanya tinggal 2 ribuan pohon tembakau yang masih sehat, sedang sekitar 3 ribuan lainnya sudah layu dan perlu dilakukan penanaman ulang.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022