Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur kembali mengintensifkan vaksinasi COVID-19 di wilayah tersebut untuk mengantisipasi mulai merebaknya varian baru virus SARS-Cov-2 dalam beberapa pekan terakhir.
"Vaksinasi akan tetap dilaksanakan, apalagi ada peringatan peningkatan kasus dari provinsi,” kata Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Tulungagung Ahmad Mugiyono di Tulungagung, Senin.
Di Tulungagung saat ini kasus COVID-19 sebenarnya masih landai. Namun, di beberapa daerah, mengacu data Posko COVID-19 Provinsi Jatim, sudah mulai ditemukan varian baru BA.4 dan BA.5.
Untuk menghambat penularan inilah, Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung kembali memperkuat vaksinasi COVID-19 di berbagai wilayah setempat.
Dari data harian Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Tulungagung pada Minggu (17/7), capaian vaksinasi dosis ketiga atau penguat masih rendah, sekitar 19,16 persen, sedang jumlah kasus aktif lima orang dan tiga orang isolasi mandiri.
Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 pertama kali terdeteksi di Indonesia pada 6 Juni 2022 dan terus menyebar ke berbagai wilayah, termasuk Jawa Timur.
Hasil pemeriksaan Whole Genom Squencing (WGS) pada periode Juni hingga Juli 2022 menunjukkan bahwa sebagian besar (76,19 persen) merupakan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Peningkatan subvarian tersebut seiring dengan meningkatnya jumlah kasus konfirmasi COVID-19 di Provinsi Jawa Timur, beberapa pekan terakhir.
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization menyebutkan tingkat penularan subvarian ini lebih cepat dibandingkan dengan subvarian Omicron BA.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Vaksinasi akan tetap dilaksanakan, apalagi ada peringatan peningkatan kasus dari provinsi,” kata Juru Bicara Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Tulungagung Ahmad Mugiyono di Tulungagung, Senin.
Di Tulungagung saat ini kasus COVID-19 sebenarnya masih landai. Namun, di beberapa daerah, mengacu data Posko COVID-19 Provinsi Jatim, sudah mulai ditemukan varian baru BA.4 dan BA.5.
Untuk menghambat penularan inilah, Dinas Kesehatan Kabupaten Tulungagung kembali memperkuat vaksinasi COVID-19 di berbagai wilayah setempat.
Dari data harian Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Tulungagung pada Minggu (17/7), capaian vaksinasi dosis ketiga atau penguat masih rendah, sekitar 19,16 persen, sedang jumlah kasus aktif lima orang dan tiga orang isolasi mandiri.
Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 pertama kali terdeteksi di Indonesia pada 6 Juni 2022 dan terus menyebar ke berbagai wilayah, termasuk Jawa Timur.
Hasil pemeriksaan Whole Genom Squencing (WGS) pada periode Juni hingga Juli 2022 menunjukkan bahwa sebagian besar (76,19 persen) merupakan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.
Peningkatan subvarian tersebut seiring dengan meningkatnya jumlah kasus konfirmasi COVID-19 di Provinsi Jawa Timur, beberapa pekan terakhir.
Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization menyebutkan tingkat penularan subvarian ini lebih cepat dibandingkan dengan subvarian Omicron BA.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022