Ratusan anak muda Banyuwangi, Jawa Timur, yang tergabung dalam program Jagoan Bisnis mulai mengikuti sesi mentoring offline. Program yang diluncurkan Pemkab Banyuwangi ini untuk mencetak anak muda menjadi pengusaha.

Mereka adalah 33 tim yang diseleksi dari 57 tim yang terdaftar di program Jagoan Bisnis yang menghadirkan hadiah ratusan juta sebagai stimulus modal usaha bagi para kandidat terpilih. Selain program Jagoan Bisnis, pemkab juga meluncurkan program inkubasi anak muda di bidang pertanian (Jagoan Tani) dan juga Jagoan Digital.

"Semoga sesi ini bisa menambah  motivasi dan inspirasi bagi para peserta dalam mengembangkan bisnisnya ke depan. Selain mendapatkan insight dan motivasi, peserta juga bisa berbagi langsung bagaimana perjuangan dan kisah sukses para mentor dalam membangun bisnisnya," ujar Bupati Ipuk Fiestiandani dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Banyuwangi, Selasa.

Sebanyak 33 tim yang terdiri sekitar 100 orang peserta ini merupakan para milenial yang sudah membangun rintisan usaha, maupun menyusun ide usaha di sektor non-pertanian. Seperti fesyen jasa layanan pemasangan pembangkit listrik tenaga surya, pengembangan diri, serta konsultan pernikahan. Ada juga crypto currency, kuliner, pendidikan, packaging creative, hingga social media handling.

Di hari pertama, mentoring dilakukan di Jiwa Jawa Resort, Kecamatan Licin. Mentor yang dihadirkan antara lain Sigit Pramono, seorang bankir kenamaan Indonesia dan pernah menjabat sebagai Presdir BII dan Dirut BNI, Asmi Kopi Banyuwangi, Founder Ais Coffee, Dede Abdul Ghani, Ketua HIPMI Banyuwangi, Dias Satria, Founder Jagoan Indonesia yang juga akademisi Universitas Brawijaya; Achmad Rizki, Creativepreneur Banyuwangi; serta Deddy Marquis, Founder Talks.

Beberapa materi yang diberikan di antaranya, leadership, kolaborasi dan networking, strategi membangun bisnis bermodal kepercayaan diri, hingga tata kelola.

"Membangun networking sangat diperlukan dalam pengembangan sebuah bisnis. Manfaatkan ekosistem di sekitar kalian untuk memperluas jejaring bisnis yang sudah dirintis," kata Ketua HIPMI Banyuwangi, Dede.

Menurut Dede, kesempatan para peserta untuk melebarkan bisnisnya sangat terbuka luas. Apalagi dukungan pemkab sangat kuat dalam mendorong lahirnya wirausahawan muda baru.

Melalui program Jagoan Banyuwangi termasuk di dalamnya Jagoan Bisnis, lanjut dia, pemkab memfasilitasi anak-anak muda untuk mewujudkan ide bisnis yang saat ini sedang mereka rancang.

"Manfaatkan kesempatan ini dengan baik. Persiapkan diri dan jaga komitmen agar bisnis kalian bisa bertahan," kata Dede.

Mentor lainnya, Sigit Pramono, juga membagikan kiat suksesnya membangun bisnis.

"Jadi pengusaha jangan takut gagal. Mencoba sekali kalau gagal, cobalah kembali. Karena kegagalan itulah yang akan menempa kalian," kata Sigit yang merupakan pemilik Jiwa Jawa Resort.

Ia menceritakan kisah Ciputra, seorang pengusaha properti sukses yang memulai usahanya dari bawah hingga dikenal sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia.

"Ada tiga kunci sukses berbisnis ala Ciputra, yakni visioner, memiliki karakter inovator, dan berani mengambil risiko. Tiga hal ini yang juga harus kalian terapkan jika ingin usahanya berhasil," kata Sigit.

Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Banyuwangi, Azis Hamidi mengatakan bahwa mentoring offline dilakukan selama dua hari, mulai 12 - 13 Juli 2022.

Selain mentoring, pada hari kedua ini juga dilakukan sesi pitch desk. Sebanyak 33 tim terpilih akan melakukan presentasi rintisan bisnis dan ide bisnisnya langsung di hadapan para juri.

"Selanjutnya, disaring lagi tinggal 10 tim. Mereka akan berkompetisi jadi yang terbaik untuk mendapatkan hadiah hibah modal sebesar total Rp100 juta," tuturnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022