Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kediri, Jawa Timur, meresmikan lembaga pelatihan atau sekolah jurnalistik Jayabaya Institute di Kampus Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri.
Ketua AJI Kediri Danu Sukendro mengemukakan lembaga pelatihan ini lahir untuk menjawab tantangan era digital yang menuntut sosok profesional dan berkompeten sebagai pengelola media digital maupun media sosial secara mandiri, serta mengasah skill berkarier secara profesional di industri digital.
"Peluncuran sekolah jurnalistik ini menjadi program kerja pengurus AJI Kediri 2021-2024, sekaligus menjawab tantangan peningkatan kompetensi jurnalis warga di tengah perkembangan zaman," kata Danu di Kediri, Rabu.
Ketua Tim Penyusun Fadly Rahmawan menambahkan Jayabaya Institute adalah lembaga pelatihan jurnalistik, media dan komunikasi AJI Kediri. Lembaga ini dibentuk dengan lantar belakang adanya kendala dalam memproduksi konten secara profesional, baik berupa konten tulisan, foto video maupun grafis.
"Jayabaya Institute hadir sebagai lembaga pelatihan dan ruang belajar bersama bagi jurnalis, konten creator dan calon konten creator, untuk mengasah skill agar bisa berkarier secara profesional di industri digital," kata Fadly.
Di Jayabaya Institute ada beragam program, seperti serial pelatihan jurnalistik, pelatihan audio visual, pelatihan fotografi, dan pelatihan desain grafis.
Ia mengatakan pada pertengahan Juli 2022, Jayabaya Institute akan menggelar pelatihan jurnalistik bagi mahasiswa. Kelas jurnalistik untuk mahasiswa ini, peserta akan dilatih untuk menulis naskah atau berita di media internal atau media sosial mereka menjadi lebih menarik.
Baik itu naskah berita, hard news maupun feature. Dengan durasi pelatihan sebanyak empat kali pertemuan (dua kali teori, dua kali praktik dan pendampingan).
Rektor UNP Kediri Zainal Afandi mengapresiasi lahirnya Jayabaya Institute. Lembaga ini diharapkan dapat memberikan alternatif ruang belajar mahasiswa, sehingga dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa di bidang tersebut dan siap terjun menjadi seorang jurnalis.
"Banyak mahasiswa UNP yang berminat untuk terjun di bidang jurnalistik. Nanti mahasiswa bisa untuk magang di AJI dan juga bergabung menimba ilmu di Jayabaya Institute," kata Zainal Afandi.
Kegiatan ini juga diisi dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara AJI Kediri dengan FKIP UNP Kediri dan UNP Kediri yang sepakat bekerjasama dalam bidang riset, pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat dan penerbitan.
Penandatangan dilakukan oleh Ketua AJI Kediri Danu Sukendro dengan Rektor UNP Zaenal Afandi beserta Dekan FKIP UNP Kediri Mumun Nurmilawati.
Selain itu, dalam kegiatan ini juga diselenggarakan focus group discussion (FGD) yang mengambil tema "Penguatan jurnalisme komunitas di era digital". Diskusi ini membedah tentang akar masalah pelaporan, belenggu UU ITE serta kebebasan berekspresi.
Diskusi yang dipandu Rino Hayyu, yang juga pengurus AJI Kediri ini juga mengupas pengembangan jurnalisme komunitas, yang dihadiri sejumlah jurnalis senior di Kediri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Ketua AJI Kediri Danu Sukendro mengemukakan lembaga pelatihan ini lahir untuk menjawab tantangan era digital yang menuntut sosok profesional dan berkompeten sebagai pengelola media digital maupun media sosial secara mandiri, serta mengasah skill berkarier secara profesional di industri digital.
"Peluncuran sekolah jurnalistik ini menjadi program kerja pengurus AJI Kediri 2021-2024, sekaligus menjawab tantangan peningkatan kompetensi jurnalis warga di tengah perkembangan zaman," kata Danu di Kediri, Rabu.
Ketua Tim Penyusun Fadly Rahmawan menambahkan Jayabaya Institute adalah lembaga pelatihan jurnalistik, media dan komunikasi AJI Kediri. Lembaga ini dibentuk dengan lantar belakang adanya kendala dalam memproduksi konten secara profesional, baik berupa konten tulisan, foto video maupun grafis.
"Jayabaya Institute hadir sebagai lembaga pelatihan dan ruang belajar bersama bagi jurnalis, konten creator dan calon konten creator, untuk mengasah skill agar bisa berkarier secara profesional di industri digital," kata Fadly.
Di Jayabaya Institute ada beragam program, seperti serial pelatihan jurnalistik, pelatihan audio visual, pelatihan fotografi, dan pelatihan desain grafis.
Ia mengatakan pada pertengahan Juli 2022, Jayabaya Institute akan menggelar pelatihan jurnalistik bagi mahasiswa. Kelas jurnalistik untuk mahasiswa ini, peserta akan dilatih untuk menulis naskah atau berita di media internal atau media sosial mereka menjadi lebih menarik.
Baik itu naskah berita, hard news maupun feature. Dengan durasi pelatihan sebanyak empat kali pertemuan (dua kali teori, dua kali praktik dan pendampingan).
Rektor UNP Kediri Zainal Afandi mengapresiasi lahirnya Jayabaya Institute. Lembaga ini diharapkan dapat memberikan alternatif ruang belajar mahasiswa, sehingga dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa di bidang tersebut dan siap terjun menjadi seorang jurnalis.
"Banyak mahasiswa UNP yang berminat untuk terjun di bidang jurnalistik. Nanti mahasiswa bisa untuk magang di AJI dan juga bergabung menimba ilmu di Jayabaya Institute," kata Zainal Afandi.
Kegiatan ini juga diisi dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara AJI Kediri dengan FKIP UNP Kediri dan UNP Kediri yang sepakat bekerjasama dalam bidang riset, pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat dan penerbitan.
Penandatangan dilakukan oleh Ketua AJI Kediri Danu Sukendro dengan Rektor UNP Zaenal Afandi beserta Dekan FKIP UNP Kediri Mumun Nurmilawati.
Selain itu, dalam kegiatan ini juga diselenggarakan focus group discussion (FGD) yang mengambil tema "Penguatan jurnalisme komunitas di era digital". Diskusi ini membedah tentang akar masalah pelaporan, belenggu UU ITE serta kebebasan berekspresi.
Diskusi yang dipandu Rino Hayyu, yang juga pengurus AJI Kediri ini juga mengupas pengembangan jurnalisme komunitas, yang dihadiri sejumlah jurnalis senior di Kediri.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022