Seorang ibu muda asal Surabaya, Sherly Lembono, memberikan tips cara mengurangi kecanduan penggunaan gawai dan tayangan daring pada anak.
"Memang tidak mudah mengubah kebiasaan si anak dalam waktu singkat," kata Sherly Lembono melalui keterangannya, Selasa.
Pemilik akun @sherlylembono ini mengatakan agar anak tidak berontak saat melepas ponsel maka dibutuhkan kerja sama dan komitmen dari kedua orang tua.
"Orang tua harus berkomitmen untuk tidak memberikan gawai dan tayangan daring," tuturnya.
Jika sudah berkomitmen, langkah selanjutnya adalah dengan menemani dan mendampingi anak memberikan aktivitas yang cukup untuk mengalihkan perhatian dari gawai. Itu bisa dilakukan dengan mengajak si anak beraktivitas di luar rumah.
"Orang tua juga tidak bermain gawai dan nonton tayangan daring di depan anak. Usahakan main gagdet dan nonton tayangan online setelah anak tidur," ujar muda kelahiran Surabaya, 14 Oktober 1994 ini.
Mama dari @jasonmilesgamafu ini melanjutkan, mengganti kebiasaan sehari-hari juga bisa menjadi cara agar anak tidak kecanduan gadget. Misalnya, mengganti posisi tempat duduk untuk mengalihkan perhatian.
Jika biasanya duduk di kursi meja makan yang menghadap televisi, bisa diajak makan di ruangan lain atau diajak sambil bermain.
"Terus jika anak ngrengek minta nonton televisi atau hp, coba dikasih cemilan-cemilan atau di ajak main-main saja," ujarnya.
Kegiatan sederhana seperti membantu jemur baju, menaruh baju, cuci mobil atau motor, menyiram tanaman, clean up mainan, hingga membersihkan meja kursi juga bisa menjadi alternatif agar anak sedikit melupakan gadget.
Selebgram sekaligus influencer ini mengakui saat ini memang tidak sedikit para orang tua yang sengaja memberikan keleluasaan anaknya bermain gawai agar tidak mengganggu pekerjaan, terutama pekerjaan di rumah yang dikerjakan sendiri tanpa asisten rumah tangga.
Namun, tidak ada salahnya mencoba melibatkan si anak ikut belajar membantu pekerjaan rumah.
"Kan biasa orang-orang mikirnya biar tidak repot ganggu, sehingga anaknya dikasih hp atau diputarkan youtube gitu. Mungkin biarin coba anaknya ikut terjun langsung kayak bantu-bantulah. Ya meskipun berantakan, tapi belajar juga untuk anaknya," terangnya.
Namun, bagaimana jika ada kerabat sebaya yang tiba-tiba datang ke rumah dan mengajak si anak bermain gawai dan nonton tayangan daring?
Menurut Sherly, pada momen-momen tertentu, bermain gawai dan nonton tayangan daring boleh-boleh saja dilakukan. Namun tetap harus dibatasi agar si anak tidak kecanduan lagi.
"Kecuali bener-bener kayak saudara ada yang datang ke rumah atau kerabat nonton, baru ikut nonton bentar terus buru-buru diajak kegiatan atau misal bosan nggak tertarik udah nggak mau nonton," tuturnya.
Untuk mengalihkan perhatian, kata dia, saudara dan si anak bisa diajak kegiatan yang melibatkan beberapa orang seperti memainkan permainan tradisional.
"Bermain sembunyi-sembunyian, gendong-gendongan gitu, apa kayak jadi monster-monsteran juga bisa. Kalau bosen main coba ajak baca buku apa coret-coret dan belajar warna gambar mainan mobil-mobilan apa boneka," katanya.
Sherly yakin tips-tips sederhana tersebut apabila dilakukan secara konsisten oleh suami-istri maka akan berhasil.
"Pasti bisa kok. Awalnya memang repot dan kewalahan, maka harus gantian sama suami. Yang pasti, sebelum mengenal hape, pastikan di anak mengenal aktivitas lain," tandasnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022