Pemerintah Kabupaten Lumajang menyediakan sebanyak 7.200 liter minyak goreng curah dalam operasi pasar murah minyak goreng yang digelar di depan Kantor Pemerintah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin.
Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati bersama Dandim 0824 dan Kapolres memantau langsung pelaksanaan operasi pasar murah minyak goreng yang dipadati pedagang kaki lima dan pelaku usaha mikro dan kecil.
"Saya senang dengan adanya operasi pasar murah digelar di tengah lonjakan harga minyak goreng di pasaran karena dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan minyak goreng dengan harga yang terjangkau," kata Wabup Lumajang yang biasa disapa Bunda Indah itu.
Menurutnya harga awal minyak goreng Rp15.500 per liter, sedangkan minyak goreng curah dihitung menggunakan kilogram, sehingga mempersulit masyarakat dalam penghitungan pembelian.
"Kami melakukan negosiasi terhadap harga minyak goreng, hasilnya batas maksimal masyarakat bisa membeli 16 kilogram atau 18 liter dengan harga Rp13.800 per liter," tuturnya.
Ia menjelaskan ada konversi dari kilogram ke liter, sedangkan masyarakat hanya tahu per liter, sehingga setelah dicek dan dihitung disepakati 16 kilogram itu sebanyak 18 liter dengan total harga Rp248.000 dengan harga per liter Rp13.800.
"Kami menyiapkan stok sebanyak 7.200 liter minyak goreng dan hampir 90 persen warga yang ikut antre adalah pedagang kecil seperti penjual gorengan, keripik, kerupuk maupun warung," katanya.
Ia berharap masyarakat senang dan tidak panik dengan melambungnya harga minyak goreng di pasaran, terutama minyak goreng kemasan.
"Kami lihat mereka rela panas-panas untuk antre sepanjang ini. Semoga hal itu menjadi perhatian pemerintah pusat bahwa minyak goreng itu menjadi sebuah kebutuhan bagi ibu rumah tangga maupun para pengusaha kecil," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati bersama Dandim 0824 dan Kapolres memantau langsung pelaksanaan operasi pasar murah minyak goreng yang dipadati pedagang kaki lima dan pelaku usaha mikro dan kecil.
"Saya senang dengan adanya operasi pasar murah digelar di tengah lonjakan harga minyak goreng di pasaran karena dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan minyak goreng dengan harga yang terjangkau," kata Wabup Lumajang yang biasa disapa Bunda Indah itu.
Menurutnya harga awal minyak goreng Rp15.500 per liter, sedangkan minyak goreng curah dihitung menggunakan kilogram, sehingga mempersulit masyarakat dalam penghitungan pembelian.
"Kami melakukan negosiasi terhadap harga minyak goreng, hasilnya batas maksimal masyarakat bisa membeli 16 kilogram atau 18 liter dengan harga Rp13.800 per liter," tuturnya.
Ia menjelaskan ada konversi dari kilogram ke liter, sedangkan masyarakat hanya tahu per liter, sehingga setelah dicek dan dihitung disepakati 16 kilogram itu sebanyak 18 liter dengan total harga Rp248.000 dengan harga per liter Rp13.800.
"Kami menyiapkan stok sebanyak 7.200 liter minyak goreng dan hampir 90 persen warga yang ikut antre adalah pedagang kecil seperti penjual gorengan, keripik, kerupuk maupun warung," katanya.
Ia berharap masyarakat senang dan tidak panik dengan melambungnya harga minyak goreng di pasaran, terutama minyak goreng kemasan.
"Kami lihat mereka rela panas-panas untuk antre sepanjang ini. Semoga hal itu menjadi perhatian pemerintah pusat bahwa minyak goreng itu menjadi sebuah kebutuhan bagi ibu rumah tangga maupun para pengusaha kecil," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022