Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meluncurkan Grab One Pesantren One Product (OPOP) Mart Amanatul Ummah di Kampus Institut KH Abdul Chalim Pacet, Kabupaten Mojokerto.
"Peluncuran Grab OPOP Mart ini merupakan bentuk nyata upaya Pemprov Jatim dalam pengembangan pemberdayaan ekonomi berbasis ekonomi pesantren," katanya dalam keterangan pers di Surabaya, Selasa.
Ia mengatakan Grab OPOP Mart ini sekaligus menjadi pioneer marketplace berbasis pesantren pertama di Indonesia.
Dalam peluncuran ini, Gubernur Khofifah juga didampingi Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Kyai Asep Saifuddin Chalim, dan Direktur Pemerintahan Grab Indonesia Uun Ainnurofiq.
Grab OPOP Mart merupakan inisiasi kolaborasi pertama antara Grab Id dan pesantren yang ada di Indonesia. Aplikasi ini merupakan wadah marketplace yang menyediakan produk pesantren secara daring.
Dengan tagline “1 jam sampai”, para santriwan dan santriwati serta masyarakat dapat memesan barang kebutuhan menggunakan aplikasi Grab OPOP Mart dengan praktis dan cepat.
"Alhamdulillah malam ini kita telah meluncurkan Grab OPOP Mart. Saya berharap ke depan Grab dapat membantu proses penguatan manajerial kemampuan Grab OPOP Mart sampai menjadi bagian upaya kemandirian pesantren. Belakangan ini program pemberdayaan ekonomi terhadap pesantren begitu kuat, hal ini juga harus didorong dengan jejaring yang kuat pula," kata Khofifah.
Disampaikan Gubernur Khofifah, program ini juga bertujuan memberdayakan Koperasi Pondok Pesantren yang telah menghasilkan produk halal unggulan yang mampu diterima dan diakses pasar lokal dan nasional.
Saat ini, aplikasi Grab OPOP Mart tersebut telah tersedia dan bisa di-download melalui Google Play Store. Pengguna cukup menginstall aplikasi tersebut dan langsung bisa digunakan.
Beberapa produk unggulan yang tersedia di Grab OPOP Mart antara lain perlengkapan kebutuhan sehari-hari, alat tulis, makanan kecil, dan beberapa produk karya santriwan dan santriwati Ponpes Amanatul Ummah Mojokerto yang ditawarkan dengan harga relatif terjangkau.
"Kami telah lama menginginkan agar penguatan ekonomi pesantren bisa terus terdorong dengan mengoptimalkan jejeraing. Setelah kami ikhtiarkan, hari ini ketemu mitra yang memiliki kemampuan manajerial kemampuan serta memiliki digitalisasi sistem yang sangat baik," kata Khofifah.
Ketua Umum PP Muslimat NU ini juga berharap dengan adanya Grab OPOP Mart di Amanatul Ummah Mojokerto dapat menjadi bagian dari awal yang berkesinambungan dan diikuti oleh Pondok Pesantren lainnya.
"OPOP adalah inisiasi dari kami, saya dan Pak Wagub serta tim yang waktu itu kita mendapatkan dukungan dari Profesor Muhammad Nuh dan Profesor Azhari ITS (Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya). Dimana di dalamnya terdapat ekosistem OPOP yakni Santripreneur, pesantren preneur dan Sosiopreneur," kata Khofifah.
Khofifah juga mengingatkan pentingnya proses kurasi di setiap produk yang akan diperjualbelikan. Proses kurasi yang dilakukan juga harus pula disertai dengan pemberian sertifikasi halal bagi setiap produk khususnya untuk kategori makanan dan minuman.
"Saat ini laboraturium sertifikasi halal belum banyak, maka kalau sampai kepada penyiapan auditor, penyelia, pendamping sertifikasi halal apalagi berbasis makanan dan minuman (mamin) akan menjadi bagian penguatan produksi pesantren yang signifikan," kata Khofifah.
Direktur Pemerintahan Grab Indonesia Uun Ainnurofiq mengatakan Grab OPOP Mart di Ponpes Amanatul Ummah Mojokerto diharapkan dapat semakin kompetitif dalam mendukung lingkungan industri pesantren.
"Contoh yang baik dimulai di bulan yang baik. Semoga bisa menjadi inspirasi. Kami sebelumnya juga sudah melakukan diskusi dengan Pondok Pesantren lain yang ternyata banyak peminatnya (Grab OPOP Mart). Program ini inspirasi dari Jawa Timur untuk Indonesia," katanya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Albarra, para Kyai dan Ulama, serta para mitra pengemudi Grab perwakilan dari berbagai wilayah di Jawa Timur.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Peluncuran Grab OPOP Mart ini merupakan bentuk nyata upaya Pemprov Jatim dalam pengembangan pemberdayaan ekonomi berbasis ekonomi pesantren," katanya dalam keterangan pers di Surabaya, Selasa.
Ia mengatakan Grab OPOP Mart ini sekaligus menjadi pioneer marketplace berbasis pesantren pertama di Indonesia.
Dalam peluncuran ini, Gubernur Khofifah juga didampingi Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Kyai Asep Saifuddin Chalim, dan Direktur Pemerintahan Grab Indonesia Uun Ainnurofiq.
Grab OPOP Mart merupakan inisiasi kolaborasi pertama antara Grab Id dan pesantren yang ada di Indonesia. Aplikasi ini merupakan wadah marketplace yang menyediakan produk pesantren secara daring.
Dengan tagline “1 jam sampai”, para santriwan dan santriwati serta masyarakat dapat memesan barang kebutuhan menggunakan aplikasi Grab OPOP Mart dengan praktis dan cepat.
"Alhamdulillah malam ini kita telah meluncurkan Grab OPOP Mart. Saya berharap ke depan Grab dapat membantu proses penguatan manajerial kemampuan Grab OPOP Mart sampai menjadi bagian upaya kemandirian pesantren. Belakangan ini program pemberdayaan ekonomi terhadap pesantren begitu kuat, hal ini juga harus didorong dengan jejaring yang kuat pula," kata Khofifah.
Disampaikan Gubernur Khofifah, program ini juga bertujuan memberdayakan Koperasi Pondok Pesantren yang telah menghasilkan produk halal unggulan yang mampu diterima dan diakses pasar lokal dan nasional.
Saat ini, aplikasi Grab OPOP Mart tersebut telah tersedia dan bisa di-download melalui Google Play Store. Pengguna cukup menginstall aplikasi tersebut dan langsung bisa digunakan.
Beberapa produk unggulan yang tersedia di Grab OPOP Mart antara lain perlengkapan kebutuhan sehari-hari, alat tulis, makanan kecil, dan beberapa produk karya santriwan dan santriwati Ponpes Amanatul Ummah Mojokerto yang ditawarkan dengan harga relatif terjangkau.
"Kami telah lama menginginkan agar penguatan ekonomi pesantren bisa terus terdorong dengan mengoptimalkan jejeraing. Setelah kami ikhtiarkan, hari ini ketemu mitra yang memiliki kemampuan manajerial kemampuan serta memiliki digitalisasi sistem yang sangat baik," kata Khofifah.
Ketua Umum PP Muslimat NU ini juga berharap dengan adanya Grab OPOP Mart di Amanatul Ummah Mojokerto dapat menjadi bagian dari awal yang berkesinambungan dan diikuti oleh Pondok Pesantren lainnya.
"OPOP adalah inisiasi dari kami, saya dan Pak Wagub serta tim yang waktu itu kita mendapatkan dukungan dari Profesor Muhammad Nuh dan Profesor Azhari ITS (Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya). Dimana di dalamnya terdapat ekosistem OPOP yakni Santripreneur, pesantren preneur dan Sosiopreneur," kata Khofifah.
Khofifah juga mengingatkan pentingnya proses kurasi di setiap produk yang akan diperjualbelikan. Proses kurasi yang dilakukan juga harus pula disertai dengan pemberian sertifikasi halal bagi setiap produk khususnya untuk kategori makanan dan minuman.
"Saat ini laboraturium sertifikasi halal belum banyak, maka kalau sampai kepada penyiapan auditor, penyelia, pendamping sertifikasi halal apalagi berbasis makanan dan minuman (mamin) akan menjadi bagian penguatan produksi pesantren yang signifikan," kata Khofifah.
Direktur Pemerintahan Grab Indonesia Uun Ainnurofiq mengatakan Grab OPOP Mart di Ponpes Amanatul Ummah Mojokerto diharapkan dapat semakin kompetitif dalam mendukung lingkungan industri pesantren.
"Contoh yang baik dimulai di bulan yang baik. Semoga bisa menjadi inspirasi. Kami sebelumnya juga sudah melakukan diskusi dengan Pondok Pesantren lain yang ternyata banyak peminatnya (Grab OPOP Mart). Program ini inspirasi dari Jawa Timur untuk Indonesia," katanya.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Wakil Bupati Mojokerto Muhammad Albarra, para Kyai dan Ulama, serta para mitra pengemudi Grab perwakilan dari berbagai wilayah di Jawa Timur.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022