Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya meresmikan Dental Research Center di Kampus A Unair untuk meningkatkan kualitas dan riset yang dihasilkan civitas akademika.
Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Community Development Unair, Prof. Dr. Drh. Bambang Sektiari Lukiswanto, DEA, mengungkapkan dengan adanya Dental Research Center ini dapat memfasilitasi civitas akademika dalam meneliti dan meningkatkan riset yang dihasilkan dan terpublikasi di jurnal terindeks scopus.
"Penelitian secara kualitas meningkat dan tentu saja akan ada peningkatan guru besar," katanya di Surabaya, Senin.
Dengan penambahan fasilitas ini, kata Bambang, tentunya akan menjadi semangat bagi FKG untuk menjadi FKG terbaik di Indonesia setelah tahun 2021 meraih peringkat ketiga dalam pemeringkatan Scimago Institutions Ranking (SIR) by Subject Areas 2021.
"Dengan dental research center dan tempat ibadah di FKG Unair ini menjadi suatu yang luar biasa. Semoga bisa menambah ide baru dan implementasinya bisa lebih baik lagi dengan fasilitas baru sehingga bisa unggul, excellent dan mendukung visi misi Unair," katanya.
Dekan FKG Unair, Dr. drg. Agung Sosiawan M.Kes., mengungkapkan Dental Research Center FKG Unair ini memiliki fasilitas untuk penelitian dasar hingga Laboratorium Klinik Riset.
Fasilitas baru ini juga digunakan untuk untuk memberikan pembelajaran mahasiswa S1 maupun spesialis.
"Di samping mahasiswa FKG, Dental Research Center ini juga bisa digunakan untuk kegiatan ilmiah terstuktur. Jadi dokter-dokter gigi di daerah-daerah tepi (perifer) yang kesulitan mengembangkan keilmuannya, kami didik di sini," katanya.
Dengan demikian, dokter di daerah hanya perlu mengikuti pembelajaran yang memang menurutnya masih kurang dan tidak ada di daerahnya.
"Dari rektorat sudah mengucurkan Rp1,9 M dan dukungan Rp3,8 M dari alumni melalui PUSPAS. Jadi total Rp6 miliar dukungan untuk peningkatan fasilitas riset FKG Unair ini," ungkapnya.
Dia berharap dengan penambahan fasilitas ini, akan semakin banyak riset dan kompetensi yang dimiliki mahasiswa dan dosen FKG sehingga FKG Unair bisa masuk 300 FKG terbaik di dunia.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Community Development Unair, Prof. Dr. Drh. Bambang Sektiari Lukiswanto, DEA, mengungkapkan dengan adanya Dental Research Center ini dapat memfasilitasi civitas akademika dalam meneliti dan meningkatkan riset yang dihasilkan dan terpublikasi di jurnal terindeks scopus.
"Penelitian secara kualitas meningkat dan tentu saja akan ada peningkatan guru besar," katanya di Surabaya, Senin.
Dengan penambahan fasilitas ini, kata Bambang, tentunya akan menjadi semangat bagi FKG untuk menjadi FKG terbaik di Indonesia setelah tahun 2021 meraih peringkat ketiga dalam pemeringkatan Scimago Institutions Ranking (SIR) by Subject Areas 2021.
"Dengan dental research center dan tempat ibadah di FKG Unair ini menjadi suatu yang luar biasa. Semoga bisa menambah ide baru dan implementasinya bisa lebih baik lagi dengan fasilitas baru sehingga bisa unggul, excellent dan mendukung visi misi Unair," katanya.
Dekan FKG Unair, Dr. drg. Agung Sosiawan M.Kes., mengungkapkan Dental Research Center FKG Unair ini memiliki fasilitas untuk penelitian dasar hingga Laboratorium Klinik Riset.
Fasilitas baru ini juga digunakan untuk untuk memberikan pembelajaran mahasiswa S1 maupun spesialis.
"Di samping mahasiswa FKG, Dental Research Center ini juga bisa digunakan untuk kegiatan ilmiah terstuktur. Jadi dokter-dokter gigi di daerah-daerah tepi (perifer) yang kesulitan mengembangkan keilmuannya, kami didik di sini," katanya.
Dengan demikian, dokter di daerah hanya perlu mengikuti pembelajaran yang memang menurutnya masih kurang dan tidak ada di daerahnya.
"Dari rektorat sudah mengucurkan Rp1,9 M dan dukungan Rp3,8 M dari alumni melalui PUSPAS. Jadi total Rp6 miliar dukungan untuk peningkatan fasilitas riset FKG Unair ini," ungkapnya.
Dia berharap dengan penambahan fasilitas ini, akan semakin banyak riset dan kompetensi yang dimiliki mahasiswa dan dosen FKG sehingga FKG Unair bisa masuk 300 FKG terbaik di dunia.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022