Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Wonokromo Surabaya, Selasa untuk mengecek ketersediaan minyak goreng kemasan dan curah.
"Siang hari ini kami melakukan pengecekan di Pasar Wonokromo Surabaya yang bertujuan untuk memastikan ketersediaan minyak curah, distribusi ke pasar, stabilitas harga," kata kapolda di sela sidak.
Irjen Nico mengatakan pihaknya berupaya mengkoordinasikan kepada penyedia dan seluruh distributor agar menyalurkan produksi minyak goreng curah kepada pasar, sehingga masyarakat mudah mendapatkannya.
"Dari beberapa pengecekan di kios, minyak goreng curah ada, terlebih minyak kemasan. Minyak goreng kemasan ketersediaannya ada semua kios. Untuk minyak goreng curah mereka memiliki tapi jumlahnya belum maksimal," katanya.
Pada kesempatan itu para pedagang meminta supaya ketersediaan minyak curah ditingkatkan. Menurut pedagang, minyak goreng curah masih ada tapi terbatas.
"Para pedagang meminta lebih baik dipenuhi," katanya.
Irjen Nico mengungkapkan, rata-rata kebutuhan satu kios adalah empat galon minyak goreng curah, satu galon isinya 17 liter dan yang sekarang dimiliki rata-rata kios adalah dua galon.
"Tapi pedagang merasa dibanding dulu yang tidak ada sekarang masih mending. Kebutuhan ini akan kami rapatkan dan kondisikan dengan penyedia dan distributor minyak goreng curah sehingga harganya bisa normal dan kebutuhan masyarakat terpenuhi," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Siang hari ini kami melakukan pengecekan di Pasar Wonokromo Surabaya yang bertujuan untuk memastikan ketersediaan minyak curah, distribusi ke pasar, stabilitas harga," kata kapolda di sela sidak.
Irjen Nico mengatakan pihaknya berupaya mengkoordinasikan kepada penyedia dan seluruh distributor agar menyalurkan produksi minyak goreng curah kepada pasar, sehingga masyarakat mudah mendapatkannya.
"Dari beberapa pengecekan di kios, minyak goreng curah ada, terlebih minyak kemasan. Minyak goreng kemasan ketersediaannya ada semua kios. Untuk minyak goreng curah mereka memiliki tapi jumlahnya belum maksimal," katanya.
Pada kesempatan itu para pedagang meminta supaya ketersediaan minyak curah ditingkatkan. Menurut pedagang, minyak goreng curah masih ada tapi terbatas.
"Para pedagang meminta lebih baik dipenuhi," katanya.
Irjen Nico mengungkapkan, rata-rata kebutuhan satu kios adalah empat galon minyak goreng curah, satu galon isinya 17 liter dan yang sekarang dimiliki rata-rata kios adalah dua galon.
"Tapi pedagang merasa dibanding dulu yang tidak ada sekarang masih mending. Kebutuhan ini akan kami rapatkan dan kondisikan dengan penyedia dan distributor minyak goreng curah sehingga harganya bisa normal dan kebutuhan masyarakat terpenuhi," ujarnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022