Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur, memastikan ketersediaan minyak goreng di wilayah itu menjelang datangnya Ramadhan dengan melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah pasar dan toko modern.

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani di Gresik, Jumat, mengatakan inspeksi dilakukan untuk mengetahui penyebab kelangkaan minyak goreng serta harganya melambung tinggi di Kabupaten Gresik.

"Kami menemukan fakta bahwa stok minyak goreng yang ada di salah satu pasar di Kota Gresik masih langka dan harganya bervariasi ada yang Rp23 ribu per kilo untuk minyak goreng curah dan Rp38 ribu per kilo minyak goreng dalam kemasan," katanya.

Gus Yani, sapaan akrab Fandi Akhmad Yani, juga melakukan inspeksi ke agen minyak goreng curah untuk melihat ketersediaan minyak goreng yang biasa didistribusikan ke beberapa pemilik toko dan retail di Pasar Baru Gresik.

"Di agen minyak goreng curah itu ditemukan tidak adanya ketersediaan stok minyak goreng curah di tangki yang menampung 5.000 liter minyak goreng curah tersebut," katanya.

Dengan temuan itu, Gus Yani mengaku telah merekomendasikan kepada Diskoperindag Gresik untuk menjadwal pengiriman minyak dari perusahaan yang memproduksi minyak goreng di Gresik untuk mencukupi ketersediaan minyak goreng untuk masyarakat.

Untuk ketersediaan minyak di toko modern, Gus Yani mengaku aman, dan stok minyak goreng kemasan cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumen hingga jelang Puasa.

"Kami ingin memastikan ketersediaan minyak goreng menjelang Ramadhan, dan kami akan segera mendatangkan bantuan minyak goreng satu juta liter dari Pemprov Jatim untuk menyikapi kegalauan masyarakat. Mudah mudahan nanti menjelang Ramadhan ketersediaan tetap aman, dan kekurangan yang ada bisa segera teratasi," katanya.

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022