Mahasiswa Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Universitas Airlangga Surabaya, Sigit Dani Perkasa, berhasil menulis jurnal terindeks scopus dan menjadi first author untuk jurnal mengenai robot kecerdasan buatan.

Mahasiswa Program Studi Teknik Elektro tahun 2020 ini berhasil mengambil data penelitian, bahkan membuat robot dengan tangannya sendiri. Hingga saat ini, Sigit telah membuat empat robot.

"Untuk pertama kalinya ketika itu, saya membuat robot yang memiliki tujuan akademik. Tentu berbasis kecerdasan buatan. Robot tersebut dapat mengikuti objek di sekitarnya, warna, hingga wajah orang," ujarnya melalui keterangan yang diterima, Jumat.

Bukan sekali, Sigit kembali berkreasi dengan robot. Karya keduanya kali ini mengarah pada bidang olahraga. Sigit tergabung dalam tim pembuat robot sepak bola dan menghantarkannya menuju Kontes Robot Indonesia.

"Robot selanjutnya, yakni pengembangan dari robot pertama. Konsepnya sama, namun lebih fungsional dan telah dipamerkan di Airlangga Education Expo (AEE) 2022," katanya.

Sigit kemudian membuat robot pembersih panel surya. "Karena, FTMM Unair saat ini juga sedang fokus dengan energi terbarukan. Karena itu, saya membuat robot tersebut dan menamainya dengan ARVOS (Airlangga Photovoltaic Sweeper) dan saat ini masih dalam tahap pengembangan," kata Sigit.

Mengenai durasi pembuatan robot, Sigit memerlukan dua hingga tiga bulan, tergantung tingkat kompleksitas dan fungsi robotnya.

Dalam pembuatan robot, Sigit perlu menggabungkan beberapa ilmu sekaligus. Penyebabnya, robot memerlukan banyak komponen pendukung.

"Contohnya seperti ilmu kinematika, matriks, elektrikal, dan programming. Tidak semua ilmu tersebut telah saya dapatkan dalam mata kuliah. Jadi saya perlu belajar lebih banyak secara mandiri dan melakukan beberapa percobaan guna membuat robot yang mendukung," tuturnya.

Setelah menyelesaikan pembuatan berbagai robot, Sigit ingin menjadi ahli dalam bidang instrumentasi dan kontrol.

"Selain itu, saya ingin mengembangkan robot-robot ini menjadi sesempurna mungkin. Karena, robot-robot tersebut kebanyakan memiliki tujuan kompetisi, akademik, dan penelitian yang membutuhkan data-data informasi robot. Untuk itu robot-robot tersebut memerlukan banyak pengembangan agar semakin sempurna, layak, dan baik," ujarnya. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022