Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, membuka dapur umum untuk membantu memenuhi kebutuhan konsumsi warga terdampak banjir di wilayah setempat.

Wakil Bupati Pasuruan Abdul Mujib Imron (Gus Mujib) di Pasuruan, Selasa, mengatakan pemkab menyalurkan bantuan kedaruratan bagi warga terdampak banjir.

"Nasi bungkus itu nikmatnya luar biasa. Dan semoga bisa langsung dikirim ke semua warga terdampak di beberapa kecamatan di Kabupaten Pasuruan. Atas nama Pak Bupati Pasuruan, bantuan ini juga ikut kami cek dan cross check ," katanya saat melihat dapur umum di Balai Desa Pagak, Kecamatan Beji dan Balai Desa Tambakan, Kecamatan Bangil.

Di lokasi tersebut, ia menyerahkan bantuan secara simbolis kepada kepala desa dan perangkat desa, antara lain berupa mi instan, makanan ringan balita, air mineral, nasi bungkus, dan obat-obatan.

Wabup juga ikut membuat mi goreng yang dimasak dalam wajan berukuran besar serta membungkus nasi, mi instan, dan telur dadar untuk korban banjir.

Bantuan kedaruratan menjadi kebutuhan warga terdampak banjir, terutama mereka yang masih harus bertahan lantaran air masih menggenangi rumahnya hingga lebih dari satu hari.

"Bantuan ini diberikan kepada masyarakat yang rumahnya kebanjiran lebih dari satu hari. Tapi ya tidak menutup kemungkinan bagi mereka yang kebanjiran di hari ini, semoga segera surut," katanya.

Ia berharap Pemprov Jatim maupun pemerintah pusat melakukan penanganan banjir di daerah itu sehingga permasalahan banjir bisa dikurangi dari sisi luapan maupun dampak terhadap permukiman, area perkantoran, dan fasilitas publik.

"Paling tidak kami peduli dengan kebutuhan masyarakat terdampak. Mudah-mudahan ada perhatian dari pemprov dan pusat dalam hal penanganan ke depan. Baik dari dulu hingga hilir. Salah satunya melalui Bangil tag dan program lainnya," katanya.

Hujan lebat selama lebih dari dua jam pada Minggu (13/2), mengakibatkan setidaknya puluhan desa di enam kecamatan terdampak banjir. Sebanyak lima kecamatan itu, yakni Rejoso, Gondangwetan, Winongan, Gempol, Beji, dan Bangil.

Saat ini, 12 desa sudah aman dari banjir, sedangkan 11 desa lainnya masih ada genangan di rumah-rumah warga, areal pertanian, hingga fasilitas umum dengan ketinggian air bervariasi antara 30-40 sentimeter.

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022