Kegiatan tumpengan, ziarah makam wartawan hingga vaksinasi COVID-19 penguat memeriahkan peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2022 di empat kabupaten di Pulau Madura, Jawa Timur, Rabu.
Acara tumpengan ini serentak digelar para jurnalis yang tergabung dalam organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada puncak peringatan HPN 9 Februari 2022.
"Kegiatan ini sebagai bentuk rasa syukur, sekaligus introspeksi bagi kami, mengingat HPN merupakan momentum bersejarah bagi insan pers di negeri ini," kata Ketua PWI Bangkalan Moh. Amin.
Sejumlah kegiatan juga telah digelar organisasi ini bersama paguyuban wartawan lokal Bangkalan berupa senam sehat massal dan vaksin COVID-19 penguat di Stadion Gelora Bangkalan (SGB).
Dialog seputar penguatan literasi bagi insan pers, serta pelatihan jurnalistik bagi santri di sejumlah pondok pesantren juga menjadi bagian dari rangkaian menyambut Hari Pers Nasional di kabupaten paling barat di Pulau Madura ini.
Kegiatan tumpengan juga digelar PWI Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.
Di Sumenep, kegiatan tumpengan menyambut HPN digelar bersama Forkopimda dan dihadiri langsung Bupati Achmad Fauzi.
Ketua PWI Sumenep Syamsul Arifin menyatakan HPN 2022 itu hendaknya menjadi momentum untuk melakukan evaluasi dan meningkatkan kualitas insan pers dalam menyajikan informasi yang mendidik kepada publik.
"Peran pers sebagai mitra, dan kontrol sosial harus benar-benar dijaga, sehingga marwah pers bisa dirasakan manfaatnya oleh semua kalangan," katanya.
Kegiatan memperingati HPN di kabupaten paling timur di Pulau Madura ini dimulai dengan melakukan ziarah ke makam sejumlah wartawan, di antaranya makam almarhum Denny Abu Said di makan Pahlawan Sumenep yang merupakan mantan Ketua PWI Sumenep.
Selanjutnya ke makam Joko Suhardi, wartawan RRI yang pernah menjabat sebagai bendahara umum PWI Sumenep. Ziarah diisi dengan pembacaan Al Quran Surat Yasin, dan tahlil.
Sementara di Pamekasan, kegiatan tumpengan memperingati HPN bersama manajemen klub sepak bola Madura United FC di kantor PWI di Jalan Ronggosukowati Pamekasan.
Direktur Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) Ziaul Haq hadir secara langsung. "Selamat hari pers nasional, semoga pers ke depan bisa memberikan warna yang lebih baik dalam pembangunan dan tata kelola pemerintahan yang lebih baik," ujarnya.
Kegiatan menyambut HPN 2022 di Pamekasan itu tidak hanya dengan tumpengan, akan tetapi dilanjutkan dengan dialog pers tentang pentingnya pemberitaan media yang ramah anak, dan peningkatan kualitas informasi wartawan di era digital.
"Tantangan paling berat di era saat ini bagi insan pers yang bekerja di media massa ini adalah media sosial," kata Ketua PWI Pamekasan Tabri Syaifullah Munir.
Ia menjelaskan, media sosial memberikan fasilitas semua orang adalah wartawan, karena pemilik akun media sosial bisa mengunggah sendiri informasi yang hendak disiarkan.
Hanya saja, sambung dia, tidak semua pemilik akun media sosial melakukan verifikasi terlebih dahulu pada informasi yang hendak disiarkan tersebut, sehingga akurasinya masih perlu dipertanyakan.
"Maka dari itu, harus dibedakan antara media massa dengan media sosial, dan pembeda yang sangat jelas pada akurasi informasi yang disiarkan, disamping keseimbangan apabila berita yang disiarkan tersebut merupakan berita konflik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
Acara tumpengan ini serentak digelar para jurnalis yang tergabung dalam organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada puncak peringatan HPN 9 Februari 2022.
"Kegiatan ini sebagai bentuk rasa syukur, sekaligus introspeksi bagi kami, mengingat HPN merupakan momentum bersejarah bagi insan pers di negeri ini," kata Ketua PWI Bangkalan Moh. Amin.
Sejumlah kegiatan juga telah digelar organisasi ini bersama paguyuban wartawan lokal Bangkalan berupa senam sehat massal dan vaksin COVID-19 penguat di Stadion Gelora Bangkalan (SGB).
Dialog seputar penguatan literasi bagi insan pers, serta pelatihan jurnalistik bagi santri di sejumlah pondok pesantren juga menjadi bagian dari rangkaian menyambut Hari Pers Nasional di kabupaten paling barat di Pulau Madura ini.
Kegiatan tumpengan juga digelar PWI Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.
Di Sumenep, kegiatan tumpengan menyambut HPN digelar bersama Forkopimda dan dihadiri langsung Bupati Achmad Fauzi.
Ketua PWI Sumenep Syamsul Arifin menyatakan HPN 2022 itu hendaknya menjadi momentum untuk melakukan evaluasi dan meningkatkan kualitas insan pers dalam menyajikan informasi yang mendidik kepada publik.
"Peran pers sebagai mitra, dan kontrol sosial harus benar-benar dijaga, sehingga marwah pers bisa dirasakan manfaatnya oleh semua kalangan," katanya.
Kegiatan memperingati HPN di kabupaten paling timur di Pulau Madura ini dimulai dengan melakukan ziarah ke makam sejumlah wartawan, di antaranya makam almarhum Denny Abu Said di makan Pahlawan Sumenep yang merupakan mantan Ketua PWI Sumenep.
Selanjutnya ke makam Joko Suhardi, wartawan RRI yang pernah menjabat sebagai bendahara umum PWI Sumenep. Ziarah diisi dengan pembacaan Al Quran Surat Yasin, dan tahlil.
Sementara di Pamekasan, kegiatan tumpengan memperingati HPN bersama manajemen klub sepak bola Madura United FC di kantor PWI di Jalan Ronggosukowati Pamekasan.
Direktur Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) Ziaul Haq hadir secara langsung. "Selamat hari pers nasional, semoga pers ke depan bisa memberikan warna yang lebih baik dalam pembangunan dan tata kelola pemerintahan yang lebih baik," ujarnya.
Kegiatan menyambut HPN 2022 di Pamekasan itu tidak hanya dengan tumpengan, akan tetapi dilanjutkan dengan dialog pers tentang pentingnya pemberitaan media yang ramah anak, dan peningkatan kualitas informasi wartawan di era digital.
"Tantangan paling berat di era saat ini bagi insan pers yang bekerja di media massa ini adalah media sosial," kata Ketua PWI Pamekasan Tabri Syaifullah Munir.
Ia menjelaskan, media sosial memberikan fasilitas semua orang adalah wartawan, karena pemilik akun media sosial bisa mengunggah sendiri informasi yang hendak disiarkan.
Hanya saja, sambung dia, tidak semua pemilik akun media sosial melakukan verifikasi terlebih dahulu pada informasi yang hendak disiarkan tersebut, sehingga akurasinya masih perlu dipertanyakan.
"Maka dari itu, harus dibedakan antara media massa dengan media sosial, dan pembeda yang sangat jelas pada akurasi informasi yang disiarkan, disamping keseimbangan apabila berita yang disiarkan tersebut merupakan berita konflik," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022