Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan vaksin Merah Putih akan digunakan sebagai booster dan anak usia 3-6 tahun, karena saat ini pemerintah telah melakukan percepatan program vaksinasi sejak beberapa bulan yang lalu. 

Menkes Budi yang hadir secara virtual pada Kick Off Uji Klinis Vaksin Merah Putih, Rabu mengatakan vaksin tersebut dapat digunakan sebagai booster dan anak berdasarkan hasil diskusi yang dilakukan dengan Presiden Joko Widodo. 

"Untuk sementara kita lihat, potensi vaksin Merah Putih untuk vaksin booster dan anak khususnya di atas 3-6 tahun. Di dunia tidak banyak vaksin (untuk anak 3-6 tahun) setahu saya baru Sinovac dan Pfizer. Untuk Pfizer juga sedang uji klinis," ujarnya. 

Vaksin Merah Putih direncanakan dapat digunakan untuk vaksin donasi internasional, dengan salah satu negara tujuannya yakni, Afrika. 

"Karena penetrasi distribusi vaksin di  Afrika agak lambat. Banyak donasi vaksin berbentuk  Moderna dan Pfizer yang membutuhkan logistik dengan suhu yang cukup tinggi minus 25 hingga minus 28 derajat celsius," katanya.

Budi mengungkapkan, Presiden Jokowi telah setuju menggunakan vaksin Merah Putih sebagai donasi Indonesia untuk negara-negara di luar negeri.  

"Jadi tak hanya dipakai secara lokal (di Indonesia) saja tapi juga internasional juga," ujar dia.  

Meski begitu, yang dibutuhkan saat ini adalah proses registrasi di Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk uji klinis dan booster.

Selanjutnya, registrasi tersebut juga dibutuhkan untuk bisa digunakan sebagai donasi ke negara Afrika. 

"Kita harus pastikan kelas vaksin kita di level internasional (jadi tidak hanya uji klinis saja), tapi juga melakukan publikasi riset internasional sebanyak mungkin tentang vaksin sehingga bisa di lihat peneliti dunia," ucapnya. (*) 
 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022