Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta jajarannya menggiatkan kembali tes usap massal, swab hunter dan pelaksanaan testing, tracing dan treatment (3T) dalam rangka menghadapi lonjakan COVID-19 khususnya varian Omicron.
"Kalau memasifkan kembali tes usap massal, swab hunter dan 3T, nanti akan lebih tahu kluster-klusternya, minimal tracing itu 1:20. Jangan sampai menjadi bom waktu seperti varian Delta di tahun 2021," kata Wali Kota Eri di Surabaya, Senin.
Menurut dia, hal itu dilakukan agar pasien yang terpapar COVID-19 di Surabaya dapat diketahui dan cepat tertangani.
Wali Kota Eri sebelumnya juga mengatakan, pihaknya akan menerapkan tes usap secara acak di wilayah perkampungan di Kota Surabaya. Testing acak akan diutamakan bagi wilayah perkampungan yang sebelumnya ditemukan kasus Varian Omicron.
Tak hanya menerapkan tes usap acak untuk mencegah kenaikan kasus Omicron, Wali Kota Eri juga mendorong masyarakat untuk menguatkan kembali Satgas Kampung Tangguh. Langkah preventif tersebut dilakukan untuk mengontrol keluar masuknya warga dari luar daerah.
"Satgas Kampung Tangguh itu harus diukuatkan lagi, untuk lebih menjaga kampung. Kemudian, posisi warga yang dari bepergian ke luar kota itu siapa, juga harus mau dilakukan Swab PCR," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan, pihaknya sedang melakukan berbagai langkah antisipasi sesuai instruksi Wali Kota Surabaya di antaranya melakukan swab hunter, pengoptimalan aplikasi PeduliLindungi di tempat Rekreasi Hiburan Umum (RHU), pengaturan jam buka tutup warung kopi (warkop), swalayan, kafe dan lainnya.
"Kami telah mengirim surat ke tingkat kelurahan dan kecamatan se-Surabaya untuk melakukan giat rutin penertiban, terkait antisipasi dan pencegahan COVID-19 varian Omicron," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Kalau memasifkan kembali tes usap massal, swab hunter dan 3T, nanti akan lebih tahu kluster-klusternya, minimal tracing itu 1:20. Jangan sampai menjadi bom waktu seperti varian Delta di tahun 2021," kata Wali Kota Eri di Surabaya, Senin.
Menurut dia, hal itu dilakukan agar pasien yang terpapar COVID-19 di Surabaya dapat diketahui dan cepat tertangani.
Wali Kota Eri sebelumnya juga mengatakan, pihaknya akan menerapkan tes usap secara acak di wilayah perkampungan di Kota Surabaya. Testing acak akan diutamakan bagi wilayah perkampungan yang sebelumnya ditemukan kasus Varian Omicron.
Tak hanya menerapkan tes usap acak untuk mencegah kenaikan kasus Omicron, Wali Kota Eri juga mendorong masyarakat untuk menguatkan kembali Satgas Kampung Tangguh. Langkah preventif tersebut dilakukan untuk mengontrol keluar masuknya warga dari luar daerah.
"Satgas Kampung Tangguh itu harus diukuatkan lagi, untuk lebih menjaga kampung. Kemudian, posisi warga yang dari bepergian ke luar kota itu siapa, juga harus mau dilakukan Swab PCR," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan, pihaknya sedang melakukan berbagai langkah antisipasi sesuai instruksi Wali Kota Surabaya di antaranya melakukan swab hunter, pengoptimalan aplikasi PeduliLindungi di tempat Rekreasi Hiburan Umum (RHU), pengaturan jam buka tutup warung kopi (warkop), swalayan, kafe dan lainnya.
"Kami telah mengirim surat ke tingkat kelurahan dan kecamatan se-Surabaya untuk melakukan giat rutin penertiban, terkait antisipasi dan pencegahan COVID-19 varian Omicron," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022