Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meminta penambahan crossing atau penyambung saluran air di Ngagel, Kota Pahlawan, Jatim, agar tidak terjadi banjir saat hujan deras seperti yang terjadi pada Selasa (18/1).
"Penambahan crossing saluran di kawasan itu agar lebih mampu menampung volume aliran air ketika hujan deras turun," katanya Eri Cahyadi di Surabaya, Kamis.
Selain itu, lanjut dia, Wali Kota Eri juga meminta kepada camat dan lurah setempat untuk berkoordinasi dengan warga pemilik usaha yang berdiri di atas saluran. Rencananya, setiap persil usaha itu akan dibuatkan penutup saluran berukuran 1x2 meter.
Dengan begitu, lanjut dia, diharapkan ke depan setiap saluran air bisa dibuka dan dibersihkan.
"Saya juga minta nanti Pak Camat setiap satu bulan sekali diadakan kerja bakti bareng warga dengan pemkot. Saya ingin menjaga Surabaya ini berbarengan. Insya Allah kalau sudah dibersihkan, crossing jalan, air cepat surut," ujarnya.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya Lilik Arijanto mengatakan, ketika terjadi genangan, volume air di saluran Jalan Ngagel Jaya Selatan, terlihat ada selisih sekitar 70 cm. Sementara di kawasan Jalan Ngagel Timur, aliran air berjalan landai.
"Artinya, bahwa percepatan tempat pembuangan perlu dilakukan di saluran Ngagel Jaya Selatan," katanya.
Nanti, lanjut dia, mulai minggu depan akan diadakan pendalaman atau pengerukan saluran air. Meskipun saluran di dalam bangunan-bangunan semua, lanjut dia, pihaknya koordinasikan dengan kelurahan.
"Sehingga petugas kami bisa masuk ke dalam saluran. Jadi petugas ngeruk sambil mendalamkan saluran," katanya.
Menurut dia, genangan yang terjadi di kawasan Jalan Ngagel Timur, dikarenakan aliran air pada saluran Jalan Ngagel Jaya Selatan yang menuju Kali Sumo berjalan landai. Oleh sebab itu, kata dia, pihaknya bakal melakukan pendalaman saluran di kawasan itu agar aliran air lebih lancar.
"Makanya pendalaman saluran masih bisa dimungkinkan untuk dilaksanakan. Jadi volume yang lari ke hilir akan semakin besar. Dimungkinkan dengan pendalaman saluran ini tidak akan mengakibatkan air menunggu di Ngagel Timur," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022
"Penambahan crossing saluran di kawasan itu agar lebih mampu menampung volume aliran air ketika hujan deras turun," katanya Eri Cahyadi di Surabaya, Kamis.
Selain itu, lanjut dia, Wali Kota Eri juga meminta kepada camat dan lurah setempat untuk berkoordinasi dengan warga pemilik usaha yang berdiri di atas saluran. Rencananya, setiap persil usaha itu akan dibuatkan penutup saluran berukuran 1x2 meter.
Dengan begitu, lanjut dia, diharapkan ke depan setiap saluran air bisa dibuka dan dibersihkan.
"Saya juga minta nanti Pak Camat setiap satu bulan sekali diadakan kerja bakti bareng warga dengan pemkot. Saya ingin menjaga Surabaya ini berbarengan. Insya Allah kalau sudah dibersihkan, crossing jalan, air cepat surut," ujarnya.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya Lilik Arijanto mengatakan, ketika terjadi genangan, volume air di saluran Jalan Ngagel Jaya Selatan, terlihat ada selisih sekitar 70 cm. Sementara di kawasan Jalan Ngagel Timur, aliran air berjalan landai.
"Artinya, bahwa percepatan tempat pembuangan perlu dilakukan di saluran Ngagel Jaya Selatan," katanya.
Nanti, lanjut dia, mulai minggu depan akan diadakan pendalaman atau pengerukan saluran air. Meskipun saluran di dalam bangunan-bangunan semua, lanjut dia, pihaknya koordinasikan dengan kelurahan.
"Sehingga petugas kami bisa masuk ke dalam saluran. Jadi petugas ngeruk sambil mendalamkan saluran," katanya.
Menurut dia, genangan yang terjadi di kawasan Jalan Ngagel Timur, dikarenakan aliran air pada saluran Jalan Ngagel Jaya Selatan yang menuju Kali Sumo berjalan landai. Oleh sebab itu, kata dia, pihaknya bakal melakukan pendalaman saluran di kawasan itu agar aliran air lebih lancar.
"Makanya pendalaman saluran masih bisa dimungkinkan untuk dilaksanakan. Jadi volume yang lari ke hilir akan semakin besar. Dimungkinkan dengan pendalaman saluran ini tidak akan mengakibatkan air menunggu di Ngagel Timur," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2022