Delapan tahun Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) telah berjalan nyatanya memberikan manfaat yang besar kepada jutaan peserta. Djunaedhi (59) warga tutur, Kabupaten Pasuruan ini merupakan salah seorang peserta JKN-KIS yang merasakan manfaat program yang dikelola BPJS Kesehatan untuk pengobatan stroke infark.
"Awalnya itu tahun 2017 sudah mulai ada gejala, akhirnya berhenti merokok karena sebelumnya perokok berat. Dari situ beberapa gejalanya mulai muncul. Pertama itu pas periksa, dokter mendiagnosa anxiety disorder (gangguan kecemasan). Setelah tiga bulan berobat semakin tak kunjung ada hasil kemudian pindah mencari dokter lain untuk berobat. Akhirnya saya dibawa ke Klinik Bunga Melati dan merujuk untuk MRI di Rumah Sakit Panti Nirmala dengan hasil stroke infark," cerita Djunaedhi.
Stroke infark atau dikenal dengan infark serebral adalah kondisi kerusakan jaringan di otak akibat tidak mendapatkan cukup suplai oksigen, karena terhambatnya aliran darah ke daerah tersebut.
Stroke adalah kondisi gawat darurat yang perlu ditangani cepat, karena sel otak dapat mati hanya dalam hitungan menit.
Tindakan penanganan yang cepat dan tepat dapat meminimalkan tingkat kerusakan otak dan mencegah kemungkinan munculnya komplikasi.
Bagai disambar petir saat mengetahui hasil pemeriksaan tersebut. Berjuang melawan stroke di usia yang tidak muda lagi membuatnya banyak pertimbangan, terlebih pola hidupnya harus berubah total. Dirinya harus mengkonsumsi obat-obatan rutin agar kondisi dirinya stabil.
"Tidak ada pikiran saya sampai punya sakit stroke pada masa menikmati pensiun seperti ini. Awal saya lakukan pemeriksaan jujur saja saya pakai umum (tanpa program JKN-KIS), ketika itu hanya konsultasi dan pengambilan obat saja namun biayanya lumayan. Alhamdulillah sejak menjadi ASN saya telah terdaftar menjadi peserta JKN-KIS jadi pengobatan selanjutnya saya pakai JKN-KIS," katanya.
Djunaedhi sangat bersyukur dengan hadirnya program JKN-KIS dan nyata program ini benar-benar membantu dalam sektor penjaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat di semua segmen kepesertaan.
"Semoga BPJS Kesehatan melalui program JKN-KIS terus bertumbuh menjadi yang terbaik, dan terus berkembang. Senantiasa hadir mendampingi masyarakat Indonesia agar semua selalu dalam keadaan sehat karena terlindungi oleh program JKN-KIS. Fasilitas Kesehatan yang bekerja sama juga terus upgrade dari segi pelayanannya. Terima kasih BPJS Kesehatan!," katanya Djunaedhi. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Awalnya itu tahun 2017 sudah mulai ada gejala, akhirnya berhenti merokok karena sebelumnya perokok berat. Dari situ beberapa gejalanya mulai muncul. Pertama itu pas periksa, dokter mendiagnosa anxiety disorder (gangguan kecemasan). Setelah tiga bulan berobat semakin tak kunjung ada hasil kemudian pindah mencari dokter lain untuk berobat. Akhirnya saya dibawa ke Klinik Bunga Melati dan merujuk untuk MRI di Rumah Sakit Panti Nirmala dengan hasil stroke infark," cerita Djunaedhi.
Stroke infark atau dikenal dengan infark serebral adalah kondisi kerusakan jaringan di otak akibat tidak mendapatkan cukup suplai oksigen, karena terhambatnya aliran darah ke daerah tersebut.
Stroke adalah kondisi gawat darurat yang perlu ditangani cepat, karena sel otak dapat mati hanya dalam hitungan menit.
Tindakan penanganan yang cepat dan tepat dapat meminimalkan tingkat kerusakan otak dan mencegah kemungkinan munculnya komplikasi.
Bagai disambar petir saat mengetahui hasil pemeriksaan tersebut. Berjuang melawan stroke di usia yang tidak muda lagi membuatnya banyak pertimbangan, terlebih pola hidupnya harus berubah total. Dirinya harus mengkonsumsi obat-obatan rutin agar kondisi dirinya stabil.
"Tidak ada pikiran saya sampai punya sakit stroke pada masa menikmati pensiun seperti ini. Awal saya lakukan pemeriksaan jujur saja saya pakai umum (tanpa program JKN-KIS), ketika itu hanya konsultasi dan pengambilan obat saja namun biayanya lumayan. Alhamdulillah sejak menjadi ASN saya telah terdaftar menjadi peserta JKN-KIS jadi pengobatan selanjutnya saya pakai JKN-KIS," katanya.
Djunaedhi sangat bersyukur dengan hadirnya program JKN-KIS dan nyata program ini benar-benar membantu dalam sektor penjaminan kesehatan bagi seluruh masyarakat di semua segmen kepesertaan.
"Semoga BPJS Kesehatan melalui program JKN-KIS terus bertumbuh menjadi yang terbaik, dan terus berkembang. Senantiasa hadir mendampingi masyarakat Indonesia agar semua selalu dalam keadaan sehat karena terlindungi oleh program JKN-KIS. Fasilitas Kesehatan yang bekerja sama juga terus upgrade dari segi pelayanannya. Terima kasih BPJS Kesehatan!," katanya Djunaedhi. (*)
Editor : Slamet Hadi Purnomo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021