Universitas Muhammadiyah mengakui 4 SKS kuliah untuk mahasiswa yang terlibat menjadi relawan bencana awan panas guguran akibat peningkatan aktivitas Gunung Semeru.

Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UMSurabaya, Dede Nasrullah di Surabaya, Rabu menjelaskan bahwa aksi kemanusiaan bagian dari menumbuhkan rasa empati mahasiswa. Proyek kemanusiaan ini akan dikonversi sebagai Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan kredit 4 SKS.

"Kami membuka kesempatan kepada Mahasiswa aktif UMSurabaya mendaftarkan diri menjadi Relawan Mahasiswa Tanggap Bencana (MATANA). Mahasiswa yang terpilih direkognisi nilai mata kuliah KKN. Hal ini merupakan bagian dari implementasi MBKM," ujar Dede.

Dede mengungkapkan saat pendaftaran baru dibuka sehari sudah ada puluhan mahasiswa yang daftar. Banyaknya pendaftar akan dilakukan seleksi personal, administratif dan wawancara.

"Bagi mereka yang lolos yang akan diberangkatkan," katanya.

Wakil Rektor 1 Bidang Akademik UMSurabaya M Ridlwan menegaskan komitmennya atas pentingnya peneraoan program MBKM.

"Kampus harus tanggap pada masalah kebencanaan khususnya erupsi Gunung Semeru. Semoga melalui program MBKM, yaitu pada konteks proyek kemanusiaan ini, pemulihan korban erupsi segera berjalan," ujarnya.

Pada program yang dilaksanakan selama satu bulan mulai 21 Desember - 21 Januari 2022 itu mahasiswa akan melakukan serangkaian kegiatan di antaranya memberikan trauma healing, melakukan recovery, berjaga di dapur umum, melakukan distribusi bantuan, pendampingan pendidikan.

"Tentu kegiatan ini kami akan bekerjasama dengan MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) yang telah berpengalaman menangani bencana, serta lazis-Mu untuk penyaluran bantuan kepada korban" katanya. (*)

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021