Dua bozem atau tempat penampungan air dibangun di kawasan Kota Surabaya, Jawa Timur, bagian barat, guna mengantisipasi banjir pada saat hujan deras.
Wali Kota Surabaya Eri Cahaydi di Surabaya, Kamis, mengatakan, pihaknya menindaklanjuti adanya laporan warga sering terjadi genangan air hujan di kawasan Surabaya, tepatnya di Lontar dengan membuat dua bozem.
"Kami sudah menemukan solusinya dengan membangun dua bozem di dua lokasi yakni di RW 4 Kelurahan Lontar dan Pakuwon," katanya.
Nantinya, lanjut dia, bozem ini akan diberi sepeda air dan akan ditata UMKM-nya. Bahkan, pengelolaannya akan pasrahkan langsung kepada warga supaya dapat tambahan pendapatan dengan adanya bozem baru itu.
Untuk bozem di Pakuwon, kata dia, lokasinya berada di sisi selatan jembatan. Nantinya jembatan itu akan ditinggikan supaya saluran airnya lebih lancar. Saluran air tersebut akan nyambung ke utara hingga ke laut.
Sedangkan untuk luberan air di Danau Unesa Kampus Lidah Wetan, Wali Kota Eri memastikan bahwa pemkot sudah mulai membuat outlet untuk nyeberang crossing ke sisi timur, sehingga ketemulah dengan saluran Kali Makmur hingga ke Rolak.
Wali Kota Eri menegaskan, semua persmasalahan bia dikomunikasikan antara warga dengan Pemkot Surabaya melalui lurah atau camatnya.
Dengan cara dikomunikasikan itu, ia berharap adanya perubahan perilaku, baik perubahan perilaku pemerintah kotanya maupun perubahan perilaku warganya, sehingga tujuan akhirnya bersama-sama menjaga Surabaya.
"Sekuat apapun pemerintahannya, kalau masyarakatnya tidak hebat, ya pasti banjir, tapi kalau masyarakat hebat, menjaga tidak buang sampah sembarangan, pasti tidak banjir karena kekuatan kita digotong-royongnya. Kita ini orang Surabaya yang terkenal dengan tepo selironya dan terkenal dengan gotong-royongnya, dan inilah yang akan saya hidupkan kembali," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Wali Kota Surabaya Eri Cahaydi di Surabaya, Kamis, mengatakan, pihaknya menindaklanjuti adanya laporan warga sering terjadi genangan air hujan di kawasan Surabaya, tepatnya di Lontar dengan membuat dua bozem.
"Kami sudah menemukan solusinya dengan membangun dua bozem di dua lokasi yakni di RW 4 Kelurahan Lontar dan Pakuwon," katanya.
Nantinya, lanjut dia, bozem ini akan diberi sepeda air dan akan ditata UMKM-nya. Bahkan, pengelolaannya akan pasrahkan langsung kepada warga supaya dapat tambahan pendapatan dengan adanya bozem baru itu.
Untuk bozem di Pakuwon, kata dia, lokasinya berada di sisi selatan jembatan. Nantinya jembatan itu akan ditinggikan supaya saluran airnya lebih lancar. Saluran air tersebut akan nyambung ke utara hingga ke laut.
Sedangkan untuk luberan air di Danau Unesa Kampus Lidah Wetan, Wali Kota Eri memastikan bahwa pemkot sudah mulai membuat outlet untuk nyeberang crossing ke sisi timur, sehingga ketemulah dengan saluran Kali Makmur hingga ke Rolak.
Wali Kota Eri menegaskan, semua persmasalahan bia dikomunikasikan antara warga dengan Pemkot Surabaya melalui lurah atau camatnya.
Dengan cara dikomunikasikan itu, ia berharap adanya perubahan perilaku, baik perubahan perilaku pemerintah kotanya maupun perubahan perilaku warganya, sehingga tujuan akhirnya bersama-sama menjaga Surabaya.
"Sekuat apapun pemerintahannya, kalau masyarakatnya tidak hebat, ya pasti banjir, tapi kalau masyarakat hebat, menjaga tidak buang sampah sembarangan, pasti tidak banjir karena kekuatan kita digotong-royongnya. Kita ini orang Surabaya yang terkenal dengan tepo selironya dan terkenal dengan gotong-royongnya, dan inilah yang akan saya hidupkan kembali," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021