Program Serbuan Vaksin COVID-19 yang difasilitasi Kodim 0803/Madiun bekerja sama dengan Detasemen Kesehatan Wilayah (Denkesyah) dan pemerintah daerah setempat berhasil menjaring 800 peserta warga Kabupaten Madiun, Jawa Timur.
Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0803/Madiun Mayor Arh Wahyu Susilo mengatakan program tersebut ditujukan untuk mempercepat capaian kekebalan kelompok di wilayah Kabupaten Madiun.
"Minat masyarakat sangat tinggi. Untuk itu saya minta dalam mekanisme pelaksanaannya harus diatur agar berjalan baik, lancar, dan aman dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Mayor Arh Wahyu saat meninjau serbuan vaksin TNI di Balai Desa Kincang Wetan, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Senin.
Menurut Wahyu, selain kekebalan kelompok, pelaksanaan serbuan vaksinasi tersebut juga sebagai wujud dukungan Kodim 0803/Madiun untuk menyukseskan program pemerintah dalam rangka mengejar percepatan vaksinasi nasional.
"Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian TNI, khususnya Kodim 0803/Madiun, untuk memerangi pandemi COVID-19, khususnya di wilayah Kota maupun Kabupaten Madiun," kata Wahyu.
Wahyu mengimbau masyarakat Kabupaten Madiun untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dengan melaksanakan 5M meski telah mendapatkan vaksin. Yakni, wajib menggunakan masker, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, menghindari kerumunan, dan menjaga jarak.
"Meski telah divaksin tetap harus menjaga prokes. Jadi tidak boleh serta-merta. Protokol kesehatan tetap dipatuhi. Vaksin hanya sebagai penguat imun tubuh," katanya.
Sesuai data, di Kabupaten Madiun kasus COVID-19 hingga Senin (15/11) mencapai 8.831 orang. Dari jumlah itu, 8.136 orang di antaranya telah sembuh, satu masih menjalani perawatan, dan 694 orang meninggal dunia.
Tambahan kasus per Senin (15/11), konfirmasi baru nihil, sembuh nihil, dan meninggal dunia nihil. Kabupaten Madiun, masih terdapat satu kasus aktif yang belum sembuh.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Kepala Staf Kodim (Kasdim) 0803/Madiun Mayor Arh Wahyu Susilo mengatakan program tersebut ditujukan untuk mempercepat capaian kekebalan kelompok di wilayah Kabupaten Madiun.
"Minat masyarakat sangat tinggi. Untuk itu saya minta dalam mekanisme pelaksanaannya harus diatur agar berjalan baik, lancar, dan aman dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Mayor Arh Wahyu saat meninjau serbuan vaksin TNI di Balai Desa Kincang Wetan, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Senin.
Menurut Wahyu, selain kekebalan kelompok, pelaksanaan serbuan vaksinasi tersebut juga sebagai wujud dukungan Kodim 0803/Madiun untuk menyukseskan program pemerintah dalam rangka mengejar percepatan vaksinasi nasional.
"Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian TNI, khususnya Kodim 0803/Madiun, untuk memerangi pandemi COVID-19, khususnya di wilayah Kota maupun Kabupaten Madiun," kata Wahyu.
Wahyu mengimbau masyarakat Kabupaten Madiun untuk tetap menjalankan protokol kesehatan dengan melaksanakan 5M meski telah mendapatkan vaksin. Yakni, wajib menggunakan masker, mencuci tangan, mengurangi mobilitas, menghindari kerumunan, dan menjaga jarak.
"Meski telah divaksin tetap harus menjaga prokes. Jadi tidak boleh serta-merta. Protokol kesehatan tetap dipatuhi. Vaksin hanya sebagai penguat imun tubuh," katanya.
Sesuai data, di Kabupaten Madiun kasus COVID-19 hingga Senin (15/11) mencapai 8.831 orang. Dari jumlah itu, 8.136 orang di antaranya telah sembuh, satu masih menjalani perawatan, dan 694 orang meninggal dunia.
Tambahan kasus per Senin (15/11), konfirmasi baru nihil, sembuh nihil, dan meninggal dunia nihil. Kabupaten Madiun, masih terdapat satu kasus aktif yang belum sembuh.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021