Tim Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT UB) memborong enam penghargaan di ajang Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) 2021 yang diselenggarakan di kampus Politeknik Negeri Pontianak, 4-7 November 2021.
Dalam rilis FT UB yang diterima di Malang, Jawa Timur, Kamis, anggota Tim KJI Teknik Sipil B, Adi Julianto mengatakan di ajang tersebut, FT UB menurunkan dua tim, yakni Tim Ditrikarsa di Jembatan Model Baja dan Tim Danasura pada Jembatan Model Pelengkung.
"Di ajang KJI 2021, kami berhasil mengungguli tim dari perguruan tinggi se-Indonesia dengan membawa enam penghargaan. Untuk meraih semua ini, kami melakukan persiapan selama empat bulan untuk mengikuti acara tahunan Puspernas ini," kata Adi.
Tim Ditrikarsa beranggotakan Adi Julianto (TS’19) dan Putri Patricia (TS’19) dibimbing oleh Ir. Eko Andi Suryo, ST., MT., Ph.D. Sedangkan Tim Danasura di bawah bimbingan Christin Remayanti N., S.T., M.T. beranggotakan Shella Amalia (TS’19) dan Deanna Ramadhani (TS’19).
Adi menerangkan setiba di Pontianak, tim langsung mempresentasikan jembatan garapannya di depan para juri pada tanggal 5 November 2021. Kompetisi Cabang Jembatan Model Pelengkung dilaksanakan pada Sabtu, (6/11) dan cabang Jembatan Model Baja pada keesokan harinya, Minggu (7/11).
Pada kategori Jembatan Model Rangka Baja, Tim Ditrikarsa, merakit Jembatan Endaru dengan cekatan dan terampil hanya dalam waktu 53 menit 20 detik. Sedangkan Tim Jembatan Model Pelengkung, Tim Danasura, merakit Jembatan Samahita dalam waktu 51 menit. Kedua tim ini berhasil melakukan perakitan tercepat di antara universitas lainnya.
Pada KJI ke-16 ini, Tim Teknik Sipil FT UB berhasil memenangkan enam penghargaan. Tim Ditrikarsa (Cabang Jembatan Model Baja) meraih Juara Harapan 3 Cabang Jembatan Model Baja dan Juara Kategori Jembatan Terindah serta Kategori Kesesuaian Implementasi dengan Desain.
Sedangkan Tim Danasura (Cabang Jembatan Model Pelengkung) menyabet Juara 2 Cabang Jembatan Model Pelengkung dan Juara Kategori Jembatan Terindah, dan Juara Kategori Kesesuaian Implementasi dengan Desain.
Lebih lanjut, Adi menyampaikan apresiasinya kepada crew, dosen pembimbing, dan semua pihak yang telah membantu.
“Terima kasih yang tak terhingga kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu kami. Semoga capaian ini dapat memotivasi adik-adik maupun pejuang prestasi yang ingin mengikuti kompetisi di tahun berikutnya, sehingga dapat mempertahankan nama baik almamater," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Jurusan Teknik Sipil UB Ir. Alwafi Pujiraharjo, S.T., M.T., menyampaikan rasa bangganya kepada seluruh perwakilan yang berangkat ke Pontianak.
“Saya apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya, keberhasilan ini membuat kita percaya diri lagi. Menyaksikan prosesnya, saya melihat sendiri cara kerja mahasiswa sipil yang kompak, sopan, teratur dan betapa besar semangat dan mental juaranya,” ujarnya.
Alwafi mengaku capaian ini merupakan kado terindah untuknya yang di akhir Desember ini sudah tidak lagi menjabat sebagai Ketua Jurusan.
“Terimakasih atas kado ini. Namun ingat, kebahagiaan ini bukanlah akhir, ini adalah awal untuk bangkit kembali, untuk meraih juara umum, saya yakin teknik sipil akan menjadi lebih baik lagi,” pungkasnya.
Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) merupakan kompetisi teknik sipil paling bergengsi di tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspernas) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Tema kompetisi yang diangkat dalam KJI 2021 adalah “Berkarya di Tengah Pandemi untuk Jembatan yang Kokoh dan Indah”. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Dalam rilis FT UB yang diterima di Malang, Jawa Timur, Kamis, anggota Tim KJI Teknik Sipil B, Adi Julianto mengatakan di ajang tersebut, FT UB menurunkan dua tim, yakni Tim Ditrikarsa di Jembatan Model Baja dan Tim Danasura pada Jembatan Model Pelengkung.
"Di ajang KJI 2021, kami berhasil mengungguli tim dari perguruan tinggi se-Indonesia dengan membawa enam penghargaan. Untuk meraih semua ini, kami melakukan persiapan selama empat bulan untuk mengikuti acara tahunan Puspernas ini," kata Adi.
Tim Ditrikarsa beranggotakan Adi Julianto (TS’19) dan Putri Patricia (TS’19) dibimbing oleh Ir. Eko Andi Suryo, ST., MT., Ph.D. Sedangkan Tim Danasura di bawah bimbingan Christin Remayanti N., S.T., M.T. beranggotakan Shella Amalia (TS’19) dan Deanna Ramadhani (TS’19).
Adi menerangkan setiba di Pontianak, tim langsung mempresentasikan jembatan garapannya di depan para juri pada tanggal 5 November 2021. Kompetisi Cabang Jembatan Model Pelengkung dilaksanakan pada Sabtu, (6/11) dan cabang Jembatan Model Baja pada keesokan harinya, Minggu (7/11).
Pada kategori Jembatan Model Rangka Baja, Tim Ditrikarsa, merakit Jembatan Endaru dengan cekatan dan terampil hanya dalam waktu 53 menit 20 detik. Sedangkan Tim Jembatan Model Pelengkung, Tim Danasura, merakit Jembatan Samahita dalam waktu 51 menit. Kedua tim ini berhasil melakukan perakitan tercepat di antara universitas lainnya.
Pada KJI ke-16 ini, Tim Teknik Sipil FT UB berhasil memenangkan enam penghargaan. Tim Ditrikarsa (Cabang Jembatan Model Baja) meraih Juara Harapan 3 Cabang Jembatan Model Baja dan Juara Kategori Jembatan Terindah serta Kategori Kesesuaian Implementasi dengan Desain.
Sedangkan Tim Danasura (Cabang Jembatan Model Pelengkung) menyabet Juara 2 Cabang Jembatan Model Pelengkung dan Juara Kategori Jembatan Terindah, dan Juara Kategori Kesesuaian Implementasi dengan Desain.
Lebih lanjut, Adi menyampaikan apresiasinya kepada crew, dosen pembimbing, dan semua pihak yang telah membantu.
“Terima kasih yang tak terhingga kami ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu kami. Semoga capaian ini dapat memotivasi adik-adik maupun pejuang prestasi yang ingin mengikuti kompetisi di tahun berikutnya, sehingga dapat mempertahankan nama baik almamater," ucapnya.
Sementara itu, Ketua Jurusan Teknik Sipil UB Ir. Alwafi Pujiraharjo, S.T., M.T., menyampaikan rasa bangganya kepada seluruh perwakilan yang berangkat ke Pontianak.
“Saya apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya, keberhasilan ini membuat kita percaya diri lagi. Menyaksikan prosesnya, saya melihat sendiri cara kerja mahasiswa sipil yang kompak, sopan, teratur dan betapa besar semangat dan mental juaranya,” ujarnya.
Alwafi mengaku capaian ini merupakan kado terindah untuknya yang di akhir Desember ini sudah tidak lagi menjabat sebagai Ketua Jurusan.
“Terimakasih atas kado ini. Namun ingat, kebahagiaan ini bukanlah akhir, ini adalah awal untuk bangkit kembali, untuk meraih juara umum, saya yakin teknik sipil akan menjadi lebih baik lagi,” pungkasnya.
Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) merupakan kompetisi teknik sipil paling bergengsi di tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional (Puspernas) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Tema kompetisi yang diangkat dalam KJI 2021 adalah “Berkarya di Tengah Pandemi untuk Jembatan yang Kokoh dan Indah”. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021