Universitas Airlangga menyerahkan seed Vaksin Merah Putih secara seremonial kepada PT. Biotis Phrmaceuticals Indonesia saat Sidang Senat dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-67 Unair, Selasa, untuk dilakukan uji klinis.
Rektor Universitas Airlangga Prof. Mohammad Nasih usai penyerahan tersebut menyampaikan Vaksin Merah Putih merupakan kontribusi Unair pada Indonesia.
"Karena seed vaksin sudah kami sampaikan ke PT. Biotis, tahap berikutnya adalah produksi dalam skala piloting. Karena untuk disuntikkan ke manusia itu harus ada proses produksi yang diproses dalam sebuah industri memenuhi sequel games," ujarnya.
Nasih mengatakan dengan diserahkannya seed, tahapan pengembangan Vaksin Merah Putih kini dilanjutkan PT. Biotis Phrmaceuticals Indonesia. Artinya tugas Unair sampai sejauh ini relatif sukses.
"Langkah selanjutnya dari RSUD Dr. Soetomo yang akan melakukan uji klinis. Pengujian pre klinis tahap 2 pada Makaka (hewan uji) sudah dilakukan di berbagai kelompok. Mulai manula, senior, remaja, hamil dan yang masih anak-anak," katanya
Hasilnya, kata Nasih, menunjukkan vaksin ini terbukti sangat aman. Namun, ada sejumlah temuan berkaitan dengan Makaka yang kormobid. Sehingga vaksin ini tidak dianjurkan untuk digunakan menyandang kormobid.
"Dari hasilnya di Makaka, dalam kategori formula yang digunakan 93,8 persen. Tentu dengan proses lanjutan dengan optimalisasi dan formulasi yang lebih baik. Proses produksi industri piloting yang lebih baik lagi," ujarnya.
Nasih berharap ini akan bisa mencapai lebih tinggi dari 93,8 persen. Untuk kemudian tinggal menunggu izin BPOM untuk uji klinis, yang datanya sudah di-submit dan sedang proses penilaian.
"Pihak rumah sakit juga sudah menerbitkan woro-woro untuk relawan yg bersedia ikut uji klinis. Sehingga jika ada anggota masyarakat yang belum vaksin dan menunggu Merah Putih segera mendaftar di website yang telah diumumkan RSUD Dr Soetomo yang merupakan leading sektor uji klinik tahap 1, 2 maupun 3," katanya.
Sementara itu, peringatan Dies Natalis Unair kali ini mengambil tagline "Indonesia Adil dan Beradab". Pemilihan tagline tersebut menurut, Nasih diambil dari sila kedua pancasila, yakni Kemanusiaan yang Adil dan Beradab yang dianggapnya menjadi inti dalam pembangunan suatu bangsa.
"Akar dari berbagai persoalan di dunia adalah tidak adanya keadilan. Karenanya, Unair akan hadir dan berkontribusi menciptakan aspek keadilan yang berdampingan dengan aspek moralitas sebagai value utama untuk mewujudkan Indonesia adil dan beradab," ucapnya.
Dalam kesempatan itu Nasih juga menyampaikan beberapa capaian Unair sepanjang tahun 2021. Salah satu di antaranya yaitu keberhasilan Unair dalam meraih posisi keempat universitas terbaik Indonesia pada QS WUR dan berbagai produk penelitian yang turut membantu penanganan pandemi COVID-19.
Tidak lupa, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa, dosen, senat, alumni, dan semua pihak yang terlibat dalam prestasi tersebut.
"Tugas dan tantangan kita kedepannya tentu masih banyak. Dengan bermodalkan Smart, Unair akan terus melakukan identifikasi dan pengembangan potensi," ucapnya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021