Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menekankan adanya kesetaraan antara sekolah negeri dan swasta sehingga tidak ada ketimpangan dari segi kualitas kurikulum pendidikan, infrastruktur, dan fasilitas lainnya.
"Sekolah swasta juga harus berkolaborasi dengan negeri. Jadi nantinya jangan sampai ada perbedaan, jangan sampai anak itu minder," kata dia di Surabaya, Jumat.
Untuk itu, pihaknya berharap, pada tahun depan ada inovasi baru yang dimunculkan baik itu dari sekolah negeri maupun swasta.
"Jangan pernah takut memunculkan inovasi baru,," katanya.
Wali Kota Eri juga meminta Dewan Pendidikan Surabaya yang baru bisa menjembatani antara Pemkot Surabaya dengan berbagai pihak mulai dari lembaga pendidikan negeri dan swasta, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), guru, akademisi, wali murid, hingga elemen yang berkaitan dengan pendidikan di Surabaya.
"Karena Dewan Pendidikan Surabaya bukan dibawahi oleh Pemkot Surabaya dan Dinas Pendidikan. Nah, ketika kami ada kelirunya soal kebijakan pendidikan, maka Dewan Pendidikan yang koreksi agar bisa diterima oleh masyarakat," ujar dia.
Oleh sebab itu, ia mengajak Dewan Pendidikan Surabaya untuk berkolaborasi dan membuat program baru yang lebih segar. Tentunya, program yang dimaksud untuk memajukan dunia pendidikan di Surabaya.
"Misal, nanti sudah bertemu dengan MKKS sekolah negeri dan swasta, bisa membuat program baru. Silakan buat suatu program yang bisa dilaksanakan bersama," ujarnya.
Wali Kota Eri berharap, nantinya saran dan masukan yang diberikan oleh Dewan Pendidikan Surabaya bisa membuat gebrakan baru di sekolah. Yang lebih penting pula bagaimana membuat murid dan guru menjadi lebih nyaman.
"Saya ingin ada orang-orang yang tepat dan hebat menjembatani masalah-masalah pendidikan di Surabaya. Misal ada saran program A dan B, saran tersebut didiskusikan kemudian dijalani bersama. Harapannya keberadaan Dewan Pendidikan bisa berpengaruh dengan pendidikan di Surabaya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Sekolah swasta juga harus berkolaborasi dengan negeri. Jadi nantinya jangan sampai ada perbedaan, jangan sampai anak itu minder," kata dia di Surabaya, Jumat.
Untuk itu, pihaknya berharap, pada tahun depan ada inovasi baru yang dimunculkan baik itu dari sekolah negeri maupun swasta.
"Jangan pernah takut memunculkan inovasi baru,," katanya.
Wali Kota Eri juga meminta Dewan Pendidikan Surabaya yang baru bisa menjembatani antara Pemkot Surabaya dengan berbagai pihak mulai dari lembaga pendidikan negeri dan swasta, Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS), guru, akademisi, wali murid, hingga elemen yang berkaitan dengan pendidikan di Surabaya.
"Karena Dewan Pendidikan Surabaya bukan dibawahi oleh Pemkot Surabaya dan Dinas Pendidikan. Nah, ketika kami ada kelirunya soal kebijakan pendidikan, maka Dewan Pendidikan yang koreksi agar bisa diterima oleh masyarakat," ujar dia.
Oleh sebab itu, ia mengajak Dewan Pendidikan Surabaya untuk berkolaborasi dan membuat program baru yang lebih segar. Tentunya, program yang dimaksud untuk memajukan dunia pendidikan di Surabaya.
"Misal, nanti sudah bertemu dengan MKKS sekolah negeri dan swasta, bisa membuat program baru. Silakan buat suatu program yang bisa dilaksanakan bersama," ujarnya.
Wali Kota Eri berharap, nantinya saran dan masukan yang diberikan oleh Dewan Pendidikan Surabaya bisa membuat gebrakan baru di sekolah. Yang lebih penting pula bagaimana membuat murid dan guru menjadi lebih nyaman.
"Saya ingin ada orang-orang yang tepat dan hebat menjembatani masalah-masalah pendidikan di Surabaya. Misal ada saran program A dan B, saran tersebut didiskusikan kemudian dijalani bersama. Harapannya keberadaan Dewan Pendidikan bisa berpengaruh dengan pendidikan di Surabaya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021