Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya memberi penghargaan Guru Besar Mitra kepada ahli saraf dari All Institute of Medical Sciences (AIIMS) New Delhi, India, bernama Prof. Poodipede Sarat Chandra. 

Penganugerahan penghargaan Guru Besar Mitra (Adjunct Professor Inauguration) kepada
Prof. Poodipede Sarat Chandra digelar secara hybrid, yakni luring dan daring, Selasa. 

"Profesor Sarat Chandra merupakan dokter bedah epilepsi yang jarang ada di Indonesia. Selama ini di Indonesia epilepsi ditangani dengan obat-obatan," kata Dekan FK Unair, Prof. Budi Santoso.

Prof. Budi mengungkapkan profesor kehormatan ini berasal dari central luar negeri dengan berbagai kelebihan. Kali ini, Prof. Sarat Chandra berasal dari central bedah saraf di New Delhi dipilih sebagai profesor kehormatan FK Unair. 

Tak hanya ahli di bidang oeprasi Epilepsi, Prof. Sarat Candra juga memiliki banyak publikasi. "Beliau luar biasa dari bidang operasi. Bahkan beliau bisa mengoperasi dengan teknik tanpa membuka lebar otak yang sulit dijangkau," katanya.

Prof. Sarat Candra juga telah melakukan 2.500 operasi dan 2.000 di antaranya merupakan operasi epilepsi. Bahkan memiliki sembilan hak paten atas alat operasi. 

"Beliau layak dan ke depannya beliau bisa menstimulasi dan merangsang kami untuk berkembang. Target kami dalam setahun ada 18 adjunct profesor," ujarnya.

Ke depan, Prof. Sarat Candra akan memberikan workshop yang terkait keahliannya serta mengadakan penelitian dan publikasi bersama.

Ketua International Office FK Unair dr. Asra Al Fauzi mengungkapkan selama ini hubungan FK dengan AIIMS cukup baik. Beberapa dosen FK Unair juga menempuh pendidikan di sana bahkan membuka operasi epilepsi seperti yang diajarkan Prof. Sarat Chandra.

"Menentukan Adjunct Professor ini tidak mudah, harus ada achievement untuk dipilih menjadi profesor. Setelah kami lihat beliau layak," ujarnya.

Salah satu dokter FK Unair juga telah menerapkan operasi epilepsi, bahkan tim perawat juga diberangkatkan ke New Delhi untuk tim yang membantu persiapan bedah saraf Epilepsi.(*) 

Pewarta: Willy Irawan

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021