Sejumlah tanaman bawang merah di lahan Desa Sumber Agung, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan Jawa Timur, rusak akibat serangan hama ulat hingga membuat petani terancam gagal panen.
Petani bawang merah desa setempat Tarji di Magetan, mengatakan serangan hama ulat tersebut membuat daun bawang merah habis sehingga berpengaruh terhadap produktivitas dan hasil panen.
"Hama ulat makan daun bawang merah sehingga tanaman tidak tumbuh dengan baik," ujar Tarji, Jumat.
Setelah daun habis, hama ulat menyerbu umbi bawang merahnya. Akibatnya rata-rata biji bawang merah membusuk dan tanaman mati.
Berbagai upaya telah dilakukan petani untuk membasmi hama ulat tersebut, di antaranya dengan penyemprotan obat hama. Namun, hasilnya sia-sia.
Para petani juga membasmi hama ulat tersebut dengan mengambilnya secara manual dari masing-masing tanaman.
Koordinator Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Dinas Pertanian Magetan Hadi menanggapi kesulitan petani bawang merah mengatakan serangan hama ulat tersebut berasal dari telur ngengat yang menetas.
"Ulat itu dari ngengat yang bertelur di daun dan menetas. Biasanya terjadi saat musim kemarau seperti sekarang ini," kata Hadi.
Sesuai pendataan petugas Dinas Pertanian setempat, lahan bawang merah yang terserang hama ulat saat ini mencapai 1,3 hektare yang tersebar di dua kecamatan, yakni Kecamatan Plaosan dan Panekan.
"Untuk Kecamatan Plaosan seluas 1,1 hektare dan Kecamatan Panekan 0,2 hektare. Jadi totalnya ada 1,3 hektare yang terserang," katanya.
Pihaknya telah menurunkan sejumlah tim dari dinas pPertanian untuk mengecek kondisi tanaman para petani.
Hadi menambahkan pihaknya juga intensif memberikan sosialisasi kepada para petani bawang merah untuk mengantisipasi serangan hama melalui penyuluh pertanian di lapangan. Sehingga serangan hama tahun ini tergolong lebih ringan dibandingkan musim tanam tahun lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Petani bawang merah desa setempat Tarji di Magetan, mengatakan serangan hama ulat tersebut membuat daun bawang merah habis sehingga berpengaruh terhadap produktivitas dan hasil panen.
"Hama ulat makan daun bawang merah sehingga tanaman tidak tumbuh dengan baik," ujar Tarji, Jumat.
Setelah daun habis, hama ulat menyerbu umbi bawang merahnya. Akibatnya rata-rata biji bawang merah membusuk dan tanaman mati.
Berbagai upaya telah dilakukan petani untuk membasmi hama ulat tersebut, di antaranya dengan penyemprotan obat hama. Namun, hasilnya sia-sia.
Para petani juga membasmi hama ulat tersebut dengan mengambilnya secara manual dari masing-masing tanaman.
Koordinator Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman Dinas Pertanian Magetan Hadi menanggapi kesulitan petani bawang merah mengatakan serangan hama ulat tersebut berasal dari telur ngengat yang menetas.
"Ulat itu dari ngengat yang bertelur di daun dan menetas. Biasanya terjadi saat musim kemarau seperti sekarang ini," kata Hadi.
Sesuai pendataan petugas Dinas Pertanian setempat, lahan bawang merah yang terserang hama ulat saat ini mencapai 1,3 hektare yang tersebar di dua kecamatan, yakni Kecamatan Plaosan dan Panekan.
"Untuk Kecamatan Plaosan seluas 1,1 hektare dan Kecamatan Panekan 0,2 hektare. Jadi totalnya ada 1,3 hektare yang terserang," katanya.
Pihaknya telah menurunkan sejumlah tim dari dinas pPertanian untuk mengecek kondisi tanaman para petani.
Hadi menambahkan pihaknya juga intensif memberikan sosialisasi kepada para petani bawang merah untuk mengantisipasi serangan hama melalui penyuluh pertanian di lapangan. Sehingga serangan hama tahun ini tergolong lebih ringan dibandingkan musim tanam tahun lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021