Bupati Sumenep Achmad Fauzi melakukan pengawalan dan pemantauan secara langsung pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di sejumlah pondok pesantren, guna memperluas cakupan vaksinasi di wilayah itu.
"Saya bersama Pak Kapolres, Pak Dandim, Ketua PN dan Kajari sengaja datang dan mengawal secara langsung setiap kegiatan vaksinasi di pesantren dan di berbagai daerah pelosok lainnya, agar cakupan vaksinasi di kabupaten ini lebih baik lagi," katanya di Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur, Rabu.
Selain untuk melihat secara langsung proses pelaksanaan vaksinasi di lapangan bagi para santri dan masyarakat di sekitar pesantren, pemantauan secara langsung oleh Forkopimda Pemkab Sumenep itu, agar mereka juga menyampaikan sosialisasi secara langsung kepada masyarakat tentang pentingnya membentuk ketahanan kelompok melalui suntik vaksin COVID-19 tersebut.
Melalui pertemuan secara langsung dengan masyarakat ini, juga diharapkan bisa meluruskan informasi yang salah yang banyak beredar di media sosial yang menyebutkan bahwa suntik vaksin bisa membuat orang sakit.
"Padahal kabar bohong yang beredar seperti itu, semuanya tidak benar, dan menyesatkan masyarakat," katanya, menjelaskan.
Bupati Achmad Fauzi lebih lanjut menjelaskan, Kabupaten Sumenep termasuk kabupaten di Pulau Madura yang cakupan vaksinasi rendah, dan hal ini terjadi, salah satunya karena masyarakat percaya para informasi yang salah dan banyak beredar di media sosial.
Sebelumnya berdasarkan rilis Satgas COVID-19 Pemprov Jatim, cakupan vaksinasi bagi masyarakat di Kabupaten Sumenep ini 10,37 persen atau 93.338 warga, dosis dua 4,84 persen 43.565 yang sudah divaksin.
Persentase ini lebih rendah dibanding Kabupaten Pamekasan yang telah mencapai 11 persen atau setara 71.809 orang, dosis dua sebanyak 5,99 persen atau setara 39.097 warga.
"Karena itu, kami terus berupaya mendorong percepatan vaksinasi bagi masyarakat termasuk pelajar dan santri, untuk mewujudkan kekebalan kelompok masyarakat. Kami bersama Polres dan Dandim 0827 Sumenep melakukan program vaksinasi dengan berbagai elemen sebagai upaya penguatan kekebalan kelompok masyarakat ini," katanya, menjelaskan.
Selain dengan unsur TNI, polisi, Kejari dan Pengadilan Negeri Sumenep, Pemkab Sumenep juga menggandeng para tokoh agama maupun tokoh masyarakat untuk menyosialisasikan manfaat vaksinasi demi meningkatkan kekebalan tubuh guna mencegah penyebaran COVID-19.
Secara terpisah, Dandim 0827 Sumenep Letkol Inf Nur Cholis mengungkapkan, selain memperluas cakupan pelaksanaan vaksinasi, yang juga menjadi perhatian Kodim 0826 Sumenep bersama Polres Sumenep dan Pemkab Sumenep, penegakan disiplin protokol kesehatan di kalangan masyarakat.
"Jadi, meski kasus COVID-19 melandai, upaya menegakkan disiplin protokol kesehatan terus kami gencarkan di Sumenep ini," katanya, menjelaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Saya bersama Pak Kapolres, Pak Dandim, Ketua PN dan Kajari sengaja datang dan mengawal secara langsung setiap kegiatan vaksinasi di pesantren dan di berbagai daerah pelosok lainnya, agar cakupan vaksinasi di kabupaten ini lebih baik lagi," katanya di Sumenep, Pulau Madura, Jawa Timur, Rabu.
Selain untuk melihat secara langsung proses pelaksanaan vaksinasi di lapangan bagi para santri dan masyarakat di sekitar pesantren, pemantauan secara langsung oleh Forkopimda Pemkab Sumenep itu, agar mereka juga menyampaikan sosialisasi secara langsung kepada masyarakat tentang pentingnya membentuk ketahanan kelompok melalui suntik vaksin COVID-19 tersebut.
Melalui pertemuan secara langsung dengan masyarakat ini, juga diharapkan bisa meluruskan informasi yang salah yang banyak beredar di media sosial yang menyebutkan bahwa suntik vaksin bisa membuat orang sakit.
"Padahal kabar bohong yang beredar seperti itu, semuanya tidak benar, dan menyesatkan masyarakat," katanya, menjelaskan.
Bupati Achmad Fauzi lebih lanjut menjelaskan, Kabupaten Sumenep termasuk kabupaten di Pulau Madura yang cakupan vaksinasi rendah, dan hal ini terjadi, salah satunya karena masyarakat percaya para informasi yang salah dan banyak beredar di media sosial.
Sebelumnya berdasarkan rilis Satgas COVID-19 Pemprov Jatim, cakupan vaksinasi bagi masyarakat di Kabupaten Sumenep ini 10,37 persen atau 93.338 warga, dosis dua 4,84 persen 43.565 yang sudah divaksin.
Persentase ini lebih rendah dibanding Kabupaten Pamekasan yang telah mencapai 11 persen atau setara 71.809 orang, dosis dua sebanyak 5,99 persen atau setara 39.097 warga.
"Karena itu, kami terus berupaya mendorong percepatan vaksinasi bagi masyarakat termasuk pelajar dan santri, untuk mewujudkan kekebalan kelompok masyarakat. Kami bersama Polres dan Dandim 0827 Sumenep melakukan program vaksinasi dengan berbagai elemen sebagai upaya penguatan kekebalan kelompok masyarakat ini," katanya, menjelaskan.
Selain dengan unsur TNI, polisi, Kejari dan Pengadilan Negeri Sumenep, Pemkab Sumenep juga menggandeng para tokoh agama maupun tokoh masyarakat untuk menyosialisasikan manfaat vaksinasi demi meningkatkan kekebalan tubuh guna mencegah penyebaran COVID-19.
Secara terpisah, Dandim 0827 Sumenep Letkol Inf Nur Cholis mengungkapkan, selain memperluas cakupan pelaksanaan vaksinasi, yang juga menjadi perhatian Kodim 0826 Sumenep bersama Polres Sumenep dan Pemkab Sumenep, penegakan disiplin protokol kesehatan di kalangan masyarakat.
"Jadi, meski kasus COVID-19 melandai, upaya menegakkan disiplin protokol kesehatan terus kami gencarkan di Sumenep ini," katanya, menjelaskan.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021