Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan target Surabaya masuk zona kuning terhitung lebih cepat dari perkiraan pasca-digelarnya Focus Group Discussion (FGD) Pentahelix atau diskusi penanganan COVID-19.
"Alhamdulillah kita mendapatkan kabar dan perhitungan nilai kita 2,41 atau naik 0,31. Sehingga hari ini Surabaya menjadi zona kuning. Ini menjadi tantangan bagi kita semua, karena kita harus bisa menjadikan ini zona hijau," kata Wali Kota Eri di Surabaya, Rabu.
Setelah FGD Pentahelix yang melibatkan pemerintah, media, komunitas, stakeholder, akademisi serta berbagai elemen masyarakat, wali kota langsung bergerak cepat dengan bergotong-royong bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Surabaya untuk mewujudkan Surabaya zona kuning dalam waktu satu bulan.
Namun, target yang diharapkan Forkopimda Surabaya itu, rupanya terhitung lebih cepat dari perkiraan. Sebab, pascadua minggu forum diskusi itu digelar pada Rabu (18/8), kini Kota Surabaya berstatus zona kuning.
Eri Cahyadi mengaku bersyukur lantaran kasus COVID-19 di Kota Pahlawan telah berstatus zona kuning. Menurutnya, keberhasilan ini tentu menjadi tantangan baru untuk selanjutnya menuju zona hijau.
Oleh karenanya, Wali Kota Eri menyatakan, bahwa Surabaya harus bisa bangkit sehingga roda perekonomian bisa segera berjalan. Sebab, selama ini, pandemi telah berdampak begitu signifikan terhadap sektor kesehatan, sosial maupun ekonomi. Makanya, target selanjutnya yang harus segera dicapai adalah Surabaya menuju zona hijau atau bebas COVID-19.
"Karena tujuan kita cuman satu, warga Surabaya bahagia. Mulai hari ini kita harus kembali menggerakkan roda perekonomian sehingga warga Surabaya bisa mencapai kebahagiaannya. Karena itulah zona hijau menjadi sasaran kita selanjutnya," kata Eri.
Meski demikian, Eri menyampaikan terima kasih kepada seluruh warga dan stakeholder di Surabaya karena telah bergotong-royong menekan pandemi COVID-19. Apalagi, pascalibur Lebaran 2021, Surabaya sempat berstatus zona merah dan kemudian turun menjadi oranye.
"Saya mengucapkan matur nuwun (terima kasih) yang sangat kepada seluruh warga Surabaya. Karena dari zona merah, sempat di bulan Juli-Agustus jadi oranye, awal September kita bisa mencapai zona kuning," katanya.
Ia meyakini, bahwa dengan semangat gotong-royong dan kebersamaan, maka Kota Surabaya bisa segera menuju ke zona hijau. Sebab, pemerintah tak mungkin bisa bekerja sendiri tanpa adanya dukungan dari seluruh stakeholder dan masyarakatnya.
"Insya Allah dengan gotong-royongnya jenengan (masyarakat), kekuatan kehebatan jenengan (anda), saya yakin Surabaya akan menjadi lebih baik. Ayo bersama kita gerakan ekonomi, ayo kita bersama-sama membahagiakan warga Surabaya," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Alhamdulillah kita mendapatkan kabar dan perhitungan nilai kita 2,41 atau naik 0,31. Sehingga hari ini Surabaya menjadi zona kuning. Ini menjadi tantangan bagi kita semua, karena kita harus bisa menjadikan ini zona hijau," kata Wali Kota Eri di Surabaya, Rabu.
Setelah FGD Pentahelix yang melibatkan pemerintah, media, komunitas, stakeholder, akademisi serta berbagai elemen masyarakat, wali kota langsung bergerak cepat dengan bergotong-royong bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Surabaya untuk mewujudkan Surabaya zona kuning dalam waktu satu bulan.
Namun, target yang diharapkan Forkopimda Surabaya itu, rupanya terhitung lebih cepat dari perkiraan. Sebab, pascadua minggu forum diskusi itu digelar pada Rabu (18/8), kini Kota Surabaya berstatus zona kuning.
Eri Cahyadi mengaku bersyukur lantaran kasus COVID-19 di Kota Pahlawan telah berstatus zona kuning. Menurutnya, keberhasilan ini tentu menjadi tantangan baru untuk selanjutnya menuju zona hijau.
Oleh karenanya, Wali Kota Eri menyatakan, bahwa Surabaya harus bisa bangkit sehingga roda perekonomian bisa segera berjalan. Sebab, selama ini, pandemi telah berdampak begitu signifikan terhadap sektor kesehatan, sosial maupun ekonomi. Makanya, target selanjutnya yang harus segera dicapai adalah Surabaya menuju zona hijau atau bebas COVID-19.
"Karena tujuan kita cuman satu, warga Surabaya bahagia. Mulai hari ini kita harus kembali menggerakkan roda perekonomian sehingga warga Surabaya bisa mencapai kebahagiaannya. Karena itulah zona hijau menjadi sasaran kita selanjutnya," kata Eri.
Meski demikian, Eri menyampaikan terima kasih kepada seluruh warga dan stakeholder di Surabaya karena telah bergotong-royong menekan pandemi COVID-19. Apalagi, pascalibur Lebaran 2021, Surabaya sempat berstatus zona merah dan kemudian turun menjadi oranye.
"Saya mengucapkan matur nuwun (terima kasih) yang sangat kepada seluruh warga Surabaya. Karena dari zona merah, sempat di bulan Juli-Agustus jadi oranye, awal September kita bisa mencapai zona kuning," katanya.
Ia meyakini, bahwa dengan semangat gotong-royong dan kebersamaan, maka Kota Surabaya bisa segera menuju ke zona hijau. Sebab, pemerintah tak mungkin bisa bekerja sendiri tanpa adanya dukungan dari seluruh stakeholder dan masyarakatnya.
"Insya Allah dengan gotong-royongnya jenengan (masyarakat), kekuatan kehebatan jenengan (anda), saya yakin Surabaya akan menjadi lebih baik. Ayo bersama kita gerakan ekonomi, ayo kita bersama-sama membahagiakan warga Surabaya," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021