Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mendatangi langsung rumah dua penyandang difabel di Karang Tembok dan Wonokusomo, Kota Pahlawan, Jawa Timur, Senin, guna memberikan bantuan prosthetic leg atau kaki palsu.
"Dipasang langsung ya, ini ada tim dari Dinkes yang membantu panjenengan (anda). Dipakai tiap hari supaya bisa beraktifitas seperti sedia kala," kata Wali Kota Eri saat menyerahkan bantuan kaki palsu kepada penyandang difabel, Mahrus di Karang Tembok 2/7, RT 8 RW 3 Kelurahan Pegirian, Surabaya.
Selain Mahrus, Wali Kota Eri yang saat itu didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Febria Rachmanita juga memberikan kaki palsu kepada Abdul Mannan warga asal Wonokusumo Jaya Gang 5 Surabaya.
Kedua penyandang difabel tersebut sama-sama mengalami kecelakaan. Mahrus yang merupakan anggota Karang Taruna mengalami kecelakaan sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Setiba di lokasi pertama, Wali kota Eri langsung menyerahkan kaki palsu itu kepada Mahrus. Tanpa menunggu lama dirinya meminta Mahrus untuk segera memasang kaki palsu tersebut, agar segera digunakan untuk beraktivitas sehari-hari.
Eri meminta kepada Mahrus untuk tidak berhenti bersyukur atas apa yang dimiliki. Selain itu, ia juga memberi motivasi dan semangat menyongsong hari esok yang lebih baik dengan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.
"Panjenengan (anda) tambahi syukurnya, ini bukan dari saya, tapi dari Allah SWT. Dijaga baik-baik semoga bermanfaat," ujarnya.
Bahkan di momen itu, orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya itu mengajak Mahrus ikut mendoakan agar Kota Pahlawan segera terbebas dari pandemi COVID-19. Menurutnya, salah satu upaya untuk mengatasi COVID-19 adalah doa dari masyarakat.
"Mohon didoakan supaya pandemi segera berhenti, supaya roda ekonomi kembali gerak dan warga sehat semuanya, jangan lupa protokol kesehatan (prokes) nggih," katanya.
Setelah 20 menit berada di sana, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini langsung mendatangi lokasi kedua. Pada kesempatan itu, Eri menyampaikan ini adalah fungsi dari pemerintah.
Bagi dia, jajaran Pemkot Surabaya harus tahu apa yang tengah dibutuhkan masyarakatnya. "Saya selalu sampaikan jajarannya untuk turun, melihat kebutuhan warga apa. Karena kalau sudah terpenuhi percaya kepada pemerintahnya," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Surabaya Febria Rachmanita menambahkan, sebelumnya pemberian kaki palsu itu sudah melewati tahap pemeriksaan dan percobaan kepada pasien. Pada prosesnya, Febria mengurai beberapa kali pasien mencoba hingga menemukan ukuran yang paling nyaman.
Tak hanya itu, setelah dipasang, nantinya, tiap dua minggu sekali petugas akan melakukan kontrol. Kemudian, untuk jadwal pemeriksaan dokter ortopedi akan dilakukan pada bulan pertama dan ketiga pemakaian.
"Jadi butuh penyesuaian tetapi mudah-mudahan bisa segera beradaptasi dengan keadaan baru. Kami pantau terus," katanya.
Bagi warga yang mengalami keterbatasan tersebut, dapat langsung bersurat kepada Pemkot Surabaya, Dinkes ataupun ditujukan kepada wali kota. Dari situ akan diproses dan diberikan gratis tanpa dipungut biaya sepeser pun bagi warga Surabaya.
"Silahkan, akan kami buatkan gratis. Prosedurnya bersurat nanti akan dapat balasan dari kami," katanya.
Salah satu penerima kaki palsu Abdul Mannan mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Eri. Ia memastikan alat bantu ini sangat bermanfaat untuk hari-hari kedepannya. "Sekali lagi terima kasih banyak, Allah yang membalas kebaikan Pak Eri panjenengan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Dipasang langsung ya, ini ada tim dari Dinkes yang membantu panjenengan (anda). Dipakai tiap hari supaya bisa beraktifitas seperti sedia kala," kata Wali Kota Eri saat menyerahkan bantuan kaki palsu kepada penyandang difabel, Mahrus di Karang Tembok 2/7, RT 8 RW 3 Kelurahan Pegirian, Surabaya.
Selain Mahrus, Wali Kota Eri yang saat itu didampingi Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya Febria Rachmanita juga memberikan kaki palsu kepada Abdul Mannan warga asal Wonokusumo Jaya Gang 5 Surabaya.
Kedua penyandang difabel tersebut sama-sama mengalami kecelakaan. Mahrus yang merupakan anggota Karang Taruna mengalami kecelakaan sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Setiba di lokasi pertama, Wali kota Eri langsung menyerahkan kaki palsu itu kepada Mahrus. Tanpa menunggu lama dirinya meminta Mahrus untuk segera memasang kaki palsu tersebut, agar segera digunakan untuk beraktivitas sehari-hari.
Eri meminta kepada Mahrus untuk tidak berhenti bersyukur atas apa yang dimiliki. Selain itu, ia juga memberi motivasi dan semangat menyongsong hari esok yang lebih baik dengan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki.
"Panjenengan (anda) tambahi syukurnya, ini bukan dari saya, tapi dari Allah SWT. Dijaga baik-baik semoga bermanfaat," ujarnya.
Bahkan di momen itu, orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota Surabaya itu mengajak Mahrus ikut mendoakan agar Kota Pahlawan segera terbebas dari pandemi COVID-19. Menurutnya, salah satu upaya untuk mengatasi COVID-19 adalah doa dari masyarakat.
"Mohon didoakan supaya pandemi segera berhenti, supaya roda ekonomi kembali gerak dan warga sehat semuanya, jangan lupa protokol kesehatan (prokes) nggih," katanya.
Setelah 20 menit berada di sana, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini langsung mendatangi lokasi kedua. Pada kesempatan itu, Eri menyampaikan ini adalah fungsi dari pemerintah.
Bagi dia, jajaran Pemkot Surabaya harus tahu apa yang tengah dibutuhkan masyarakatnya. "Saya selalu sampaikan jajarannya untuk turun, melihat kebutuhan warga apa. Karena kalau sudah terpenuhi percaya kepada pemerintahnya," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinkes Kota Surabaya Febria Rachmanita menambahkan, sebelumnya pemberian kaki palsu itu sudah melewati tahap pemeriksaan dan percobaan kepada pasien. Pada prosesnya, Febria mengurai beberapa kali pasien mencoba hingga menemukan ukuran yang paling nyaman.
Tak hanya itu, setelah dipasang, nantinya, tiap dua minggu sekali petugas akan melakukan kontrol. Kemudian, untuk jadwal pemeriksaan dokter ortopedi akan dilakukan pada bulan pertama dan ketiga pemakaian.
"Jadi butuh penyesuaian tetapi mudah-mudahan bisa segera beradaptasi dengan keadaan baru. Kami pantau terus," katanya.
Bagi warga yang mengalami keterbatasan tersebut, dapat langsung bersurat kepada Pemkot Surabaya, Dinkes ataupun ditujukan kepada wali kota. Dari situ akan diproses dan diberikan gratis tanpa dipungut biaya sepeser pun bagi warga Surabaya.
"Silahkan, akan kami buatkan gratis. Prosedurnya bersurat nanti akan dapat balasan dari kami," katanya.
Salah satu penerima kaki palsu Abdul Mannan mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Eri. Ia memastikan alat bantu ini sangat bermanfaat untuk hari-hari kedepannya. "Sekali lagi terima kasih banyak, Allah yang membalas kebaikan Pak Eri panjenengan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021