Pemkab Lamongan mengajak masyarakat memanfaatkan aplikasi POL (Pasar Online Lamongan) yang telah dikenalkan sejak tahun 2020 untuk keperluan belanja, sebagai solusi diperpanjangnya PPKM hingga 25 Juli 2021.
"POL menjadi salah satu solusi di Lamongan, setelah instruksi Presiden Joko Widodo, PPKM Level 4 diperpanjang hingga 25 Juli 2021 dan akan dilakukan pelonggaran secara bertahap apabila terjadi tren penurunan angka penularan COVID-19," kata Bupati Lamongan Yuhronur Efendi pada Rabu.
Yuhronur mengatakan pemkab akan terus mengevaluasi keberadaan aplikasi POL, sebab masyarakat dimudahkan belanja kebutuhan sehari-hari tanpa harus keluar rumah, sehingga imbauan pemerintah untuk stay at home ini bisa dipatuhi.
"Saya menyerukan masyarakat Lamongan untuk dapat aktif menggunakan platform kebanggaan Lamongan yaitu POL dan akan terus kami sempurnakan, evaluasi dan perbaikan yang dilakukan PD Pasar secara berkala selaku developer aplikasi POL," kata Yuhronur.
Ia berharap POL bisa menjadi instrumen utama layanan pemerintah untuk masyarakat yang membutuhkan layanan belanja.
Sementara itu, tentang keberadaan pasar tradisional yang masih buka selama masa PPKM, Yuhronur tetap mengimbau pedagang untuk menjalankan protokol kesehatan dan mematuhi pembatasannya.
“Untuk penjual luring, pemerintah sampai saat ini masih akan mengevaluasi hingga tangal 26 Juli 2021. Dan alhamdulillah di Lamongan berjalan dengan baik. Upaya-upaya kami mengurangi mobilitas, sosialisasi, penyaluran bantuan juga akan terus kami pertahankan," katanya.
Direktur PD Pasar Lamongan Hartono juga mengimbau masyarakat Lamongan yang masih belanja langsung ke pasar tradisional terutama di Pasar Rakyat Sidomulyo agar tidak berkerumun dan beralih menggunakan aplikasi POL.
"POL membantu masyarakat di tengah kondisi pandemi seperti ini, masyarakat sebaiknya di rumah saja dengan pesan daring, belanjaan bisa sampai di rumah. Kami berharap, yang menumpuk di Pasar Rakyat Sidumulyo tidak semuanya belanja di sana. Bisa melalui POL! Kami berharap masyarakat paham dengan aplikasi yang dimiliki oleh pemerintah ini. Hanya dengan menambah 5.000 saja belanjaan sudah sampai di rumah," kata Hartono.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"POL menjadi salah satu solusi di Lamongan, setelah instruksi Presiden Joko Widodo, PPKM Level 4 diperpanjang hingga 25 Juli 2021 dan akan dilakukan pelonggaran secara bertahap apabila terjadi tren penurunan angka penularan COVID-19," kata Bupati Lamongan Yuhronur Efendi pada Rabu.
Yuhronur mengatakan pemkab akan terus mengevaluasi keberadaan aplikasi POL, sebab masyarakat dimudahkan belanja kebutuhan sehari-hari tanpa harus keluar rumah, sehingga imbauan pemerintah untuk stay at home ini bisa dipatuhi.
"Saya menyerukan masyarakat Lamongan untuk dapat aktif menggunakan platform kebanggaan Lamongan yaitu POL dan akan terus kami sempurnakan, evaluasi dan perbaikan yang dilakukan PD Pasar secara berkala selaku developer aplikasi POL," kata Yuhronur.
Ia berharap POL bisa menjadi instrumen utama layanan pemerintah untuk masyarakat yang membutuhkan layanan belanja.
Sementara itu, tentang keberadaan pasar tradisional yang masih buka selama masa PPKM, Yuhronur tetap mengimbau pedagang untuk menjalankan protokol kesehatan dan mematuhi pembatasannya.
“Untuk penjual luring, pemerintah sampai saat ini masih akan mengevaluasi hingga tangal 26 Juli 2021. Dan alhamdulillah di Lamongan berjalan dengan baik. Upaya-upaya kami mengurangi mobilitas, sosialisasi, penyaluran bantuan juga akan terus kami pertahankan," katanya.
Direktur PD Pasar Lamongan Hartono juga mengimbau masyarakat Lamongan yang masih belanja langsung ke pasar tradisional terutama di Pasar Rakyat Sidomulyo agar tidak berkerumun dan beralih menggunakan aplikasi POL.
"POL membantu masyarakat di tengah kondisi pandemi seperti ini, masyarakat sebaiknya di rumah saja dengan pesan daring, belanjaan bisa sampai di rumah. Kami berharap, yang menumpuk di Pasar Rakyat Sidumulyo tidak semuanya belanja di sana. Bisa melalui POL! Kami berharap masyarakat paham dengan aplikasi yang dimiliki oleh pemerintah ini. Hanya dengan menambah 5.000 saja belanjaan sudah sampai di rumah," kata Hartono.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021