Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya diminta mengecek kesehatan hewan kurban yang dijual di sejumlah lokasi di Kota Pahlawan, Jawa Timur, menjelang pelaksanaan Hari Raya Idul Adha 1442 Hijriah.
"Penjualan hewan kurban banyak di kawasan MERR. Kami berharap DKPP cemat mengecek kesehatan hewan kurban di sana," kata Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno di Surabaya, Minggu.
Menurut dia, pengecekan tersebut perlu dilakukan untuk memastikan hewan tersebut terkena penyakit atau tidak. Juga termasuk daging hewan kurban yang nantinya dibagikan ke warga Surabaya aman dari penyakit.
"Antisiapsi ini perlu dilakukan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan pada saat Idul Adha nanti. Apalagi saat ini masih pandemi COVID-19 sehingga semua waspada untuk terhindar dari segala penyakit," katanya.
Anas sendiri mendapat laporan bahwa DKPP sudah mengirim tim dokter hewan yang diberi tugas memeriksa hewan kurban, di antaranya pemeriksaan antemortem ke mata, lidah, hidung serta kotoran hewan kurban (sebelum disembelih).
"Ada 10 dokter yang ditugaskan memeriksa kesehatan hewan kurban di sejumlah lokasi," ujarnya.
Selain itu, politikus PDI Perjuangan ini meminta DKPP juga aktif memberikan penyuluhan kepada masyarakat sebagai bekal pada saat pelaksanaan kurban.
Bila perlu, lanjut dia, DKPP bisa bekerja sama dengan Perusahaan Daerah (PD) Rumah Potong Hewan (RPH) yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemkot Surabaya dalam pemotongan hewan kurban.
Pelaksana Tugas Direktur Utama PD RPH Kota Surabaya Mohamad Faiz sebelumnya mengatakan, RPH telah menyiapkan sebanyak 80 orang tukang jagal untuk melayani penyembelihan hewan kurban bagi umat Islam yang merayakan Hari Raya Idul Adha.
Bahkan, Faiz mengatakan pihaknya siap melayani masyarakat dan menindaklanjuti imbauan pemerintah yang menganjurkan pelaksanaan ibadah Idul Adha di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat agar dilaksanakan di rumah, serta penyembelihan hewan kurban diserahkan ke RPH di wilayah masing-masing.
"Kami sudah siapkan delapan tim penyembelih. Setiap tim terdiri dari 10 orang. Jadi, totalnya ada 80 orang penyembelih," katanya saat dikonfirmasi di Surabaya, Kamis.
Selain itu, RPH juga mengerahkan sebanyak 100 orang anggota tim kemas yang terbagi dalam 10 kelompok. Masing-masing tim tersebut mengerjakan setiap penyembelihan hewan kurban hingga pengemasan, yang prosesnya sekitar 40 menit per ekor. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
"Penjualan hewan kurban banyak di kawasan MERR. Kami berharap DKPP cemat mengecek kesehatan hewan kurban di sana," kata Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno di Surabaya, Minggu.
Menurut dia, pengecekan tersebut perlu dilakukan untuk memastikan hewan tersebut terkena penyakit atau tidak. Juga termasuk daging hewan kurban yang nantinya dibagikan ke warga Surabaya aman dari penyakit.
"Antisiapsi ini perlu dilakukan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan pada saat Idul Adha nanti. Apalagi saat ini masih pandemi COVID-19 sehingga semua waspada untuk terhindar dari segala penyakit," katanya.
Anas sendiri mendapat laporan bahwa DKPP sudah mengirim tim dokter hewan yang diberi tugas memeriksa hewan kurban, di antaranya pemeriksaan antemortem ke mata, lidah, hidung serta kotoran hewan kurban (sebelum disembelih).
"Ada 10 dokter yang ditugaskan memeriksa kesehatan hewan kurban di sejumlah lokasi," ujarnya.
Selain itu, politikus PDI Perjuangan ini meminta DKPP juga aktif memberikan penyuluhan kepada masyarakat sebagai bekal pada saat pelaksanaan kurban.
Bila perlu, lanjut dia, DKPP bisa bekerja sama dengan Perusahaan Daerah (PD) Rumah Potong Hewan (RPH) yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemkot Surabaya dalam pemotongan hewan kurban.
Pelaksana Tugas Direktur Utama PD RPH Kota Surabaya Mohamad Faiz sebelumnya mengatakan, RPH telah menyiapkan sebanyak 80 orang tukang jagal untuk melayani penyembelihan hewan kurban bagi umat Islam yang merayakan Hari Raya Idul Adha.
Bahkan, Faiz mengatakan pihaknya siap melayani masyarakat dan menindaklanjuti imbauan pemerintah yang menganjurkan pelaksanaan ibadah Idul Adha di masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat agar dilaksanakan di rumah, serta penyembelihan hewan kurban diserahkan ke RPH di wilayah masing-masing.
"Kami sudah siapkan delapan tim penyembelih. Setiap tim terdiri dari 10 orang. Jadi, totalnya ada 80 orang penyembelih," katanya saat dikonfirmasi di Surabaya, Kamis.
Selain itu, RPH juga mengerahkan sebanyak 100 orang anggota tim kemas yang terbagi dalam 10 kelompok. Masing-masing tim tersebut mengerjakan setiap penyembelihan hewan kurban hingga pengemasan, yang prosesnya sekitar 40 menit per ekor. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021