Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, memutuskan merekrut tenaga kesehatan tambahan untuk mengatasi kekurangan tenaga akibat lonjakan pasien COVID-19 serta banyaknya pasien  yang meninggal dunia. 

"Kita perlu merekrut relawan tenaga kesehatan, perawat, bidan dan dokter untuk mengatasi persoalan ini," kata Baddrut di Pamekasan, Rabu.

Bupati menjelaskan berdasarkan hasil rapat koordinasi virtual dengan para tenaga kesehatan yang bertugas di berbagai puskesmas, rumah sakit dan klinik yang tersebar di 13 kecamatan se-Kabupaten Pamekasan, saat ini hampir semua puskesmas, klinik dan rumah sakit kewalahan menangani warga yang hendak berobat, baik yang positif COVID-19 maupun sakit biasa.

Baca juga: RSUD Pamekasan bantah tolak pasien ibu hamil terpapar COVID hendak operasi caesar

Bahkan, sambung Baddrut, kini RSUD dr. Slamet Martodirdjo Pamekasan harus membangun tenda darurat di halaman rumah sakit itu, karena ruang perawatan sudah tidak mencukupi lagi.

"Belum lagi kekurangan oksigen yang juga menjadi kendala untuk merawat pasien COVID-19 yang akhir-akhir ini terus meningkat," katanya.

"Jadi, hari ini, negara kita termasuk Pamekasan benar-benar diuji. Jumlah orang sakit meningkat tajam, sehingga hampir semua rumah sakit terjadi antrean, meskipun sudah menambah jumlah bed RSUD Smart Pamekasan yang menjadi rumah sakit rujukan juga penuh," kata bupati.

Baca juga: Rumah sakit rujukan di Pamekasan penuh, kasus COVID-19 terus bertambah

Selain itu, sambung Bupati Baddrut, pasien yang dirawat di Pamekasan bukan hanya dari daerah setempat, tetapi juga ada dari kabupaten lain, seperti Sumenep dan Sampang.

"Ketika menghadapi situasi seperti ini kita harus dan terus melakukan ikhtiar, salah satunya adalah merekrut relawan kesehatan, perawat dan dokter," katanya, menjelaskan.

Baca juga: IBI Pamekasan diminta sediakan ruang bersalin khusus ibu hamil positif COVID-19

Bupati Baddrut juga mengajak semua elemen masyarakat untuk menjadikan momentum ini untuk saling menguatkan diri, saling membantu dengan cara melakukan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya mentaati protokol kesehatan.

"Dinamika pemahaman di masyarakat terhadap COVID-19 sangatlah beragam, dan hal ini menyebabkan tugas edukasi kepada masyarakat menjadi lebih berat, tetapi jika kita semua bahu-membahu bersatu padu untuk memberikan edukasi, tugas berat ini akan menjadi lebih ringan," katanya, menjelaskan.

Jumlah warga Pamekasan yang terkonfirmasi positif COVID-19 sejak awal pandemi hingga 13 Juli 2021 ini sebanyak 1.529 orang, dengan perincian, sebanyak 1.213 orang telah dinyatakan sembuh, 137 orang meninggal dunia, dengan jumlah kasus aktif baru sebanyak 179 orang.

Data ini merupakan warga yang telah dilakukan tes usab, sedangkan warga yang sakit dengan gejala mirip COVID-19, akan tetapi tidak dilakukan tes, jumlahnya lebih banyak dan tersebar hampir di 178 desa dan 11 kelurahan di 13 kecamatan di Kabupaten Pamekasan.

Pewarta: Abd Aziz

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021