Hadirnya Program JKN-KIS (Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat) benar-benar dirasakan keluarga Nurul Amin (47), warga Kejayan, Kabupaten Pasuruan, Jatim.

Ia tak menyangka jika tahun kemarin adalah tahun yang berat lantaran kedua anaknya sering berurusan dengan rumah sakit.

Ditemui saat menghadiri undangan bersama OPD (Organisasi Perangkat Daerah) Kabupaten Pasuruan, dia banyak menceritakan tentang kondisi anaknya saat itu.

"Sering pakainya tahun kemarin, pas kedua anak saya keluar masuk rumah sakit. Saya pribadi lega karena sudah mendaftarkan satu keluarga ke BPJS (Kesehatan). Jadi waktu sakit, sudah tak bingung lagi cari tambahan biaya. Kebetulan keduanya dirawat di rumah sakit yang sama dan pelayanan yang diberikan juga enak. Sampai kami pulang gak ada biaya yang ditagihkan," kata Amin, panggilan karibnya.

Melihat kondisi saat itu, Amin begitu khawatir dengan kesehatan anaknya. Ujian pertama datang ketika putrinya, Siti Karomatul Azizah (19) harus dilarikan ke rumah sakit lantaran mengalami muntah darah.

RSUD dr. R. Soedarsono Pasuruan menjadi tempat sang putri harus beristirahat selama sepekan. Selang beberapa bulan, giliran anak kedua, M. Muhsin Haikal (12) yang harus tidur di rumah sakit akibat tifus yang dideritanya.

Tak sampai sepekan, tiga hari kondisinya sudah membaik. Belum berakhir di situ, kembali putrinya masuk rumah sakit karena penyakit yang sama dengan adiknya.

"Anak pertama sempat muntah darah terus beberapa bulan setelahnya anak kedua. Yang adiknya ini sakitnya tifus dan kebetulan di rawat di Rumah Sakit Purut (RSUD dr. R. Soedarsono, red) juga. Yang pertama semingguan dan yang adiknya sampai tiga hari boleh pulang. Setelah itu, kakaknya sakit lagi dan sampai masuk rumah sakit. Yang terakhir sakitnya tifus," katanya bercerita.

Dari semua kejadian yang menimpa, kini Amin banyak mengambil pelajaran. Baginya, punya jaminan kesehatan sungguh memudahkan ketika harus membiayai perawatan.

Ia bersyukur, telah menjadi bagian dari Program JKN-KIS sejak lama dan bisa rutin membayar iuran.

Selain bermanfaat bagi anaknya yang sakit, Amin juga terbantu dengan pemberian kaca mata gratis lantaran ia menderita mata minus. Atas nama keluarga, dia berterima kasih dengan segala kebaikan JKN-KIS yang begitu nyata mereka rasakan.

"Alhamdulillah, ikut BPJS (Kesehatan) sudah lama dan setiap bulan kami rutin membayar iuran. Manfaatnya terasa sekali ketika kedua anak saya masuk rumah sakit. Hanya dengan menunjukkan kartu BPJS (Kartu Indonesia Sehat, red), anak saya sudah bisa dilayani. Selain bisa jaga-jaga kalau sakit, saya juga dapat fasilitas kaca mata minus secara gratis. Semoga program seperti ini terus ada, dan manfaatnya bisa dirasakan semua," pungkasnya. (*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021