Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, Senin, memberikan pelayanan KB gratis kepada 10.715 akseptor atau calon pengguna KB dalam rangka memperingati Ke-28 Hari Keluarga Nasional tahun 2021.

Layanan KB gratis ini menggunakan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP), yakni implant 660 akseptor, metode operasi pria (MOP) 25 akseptor, metode operasi wanita (MOW) 25 akseptor, alat kontrasepsi dalam rahim (intrauterine device/IUD) 20 akseptor, suntik 1.344 akseptor, pil 8.564 akseptor, kondom 137 akseptor.

"Dengan dilaksanakannya layanan KB gratis ini sehingga pengendalian pertumbuhan penduduk bisa tercapai, dan ini juga sebagai upaya pencegahan angka stunting di Situbondo," kata Bupati Situbondo Karna Suswandi usai meninjau kegiatan KB gratis di halaman Kodim 0823/ Situbondo.
Bupati Situbondo Karna Suswandi meninjau kegiatan KB gratis peringati Hari Keluarga Nasional 2021 di halaman Kodim 0823/ Situbondo. Senin (21/6/2021) (ANTARA/Novi H)


Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Situbondo, Imam Ghazali menjelaskan, mengenai penggunaan KB melalui MKJP, yang efektif dan angka kegagalannya sangat rendah yaitu hanya 1 persen, bila dibandingkan dengan KB non-MKJP.

Dalam rangka memperingati Hari Keluarga Nasional 2021, lanjut dia, pihaknya juga memberikan edukasi kepada masyarakat terkait metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP).

"Tujuannya untuk mengajak masyarakat lebih memilih MKJP agar bisa mengatur jarak kehamilan ataupun menghentikan kehamilan, ketika sudah punya dua anak," katanya.
Tim dokter melaksanakan metode operasi pria (MOP) dalam kegiatan KB gratis peringati Hari Keluarga Nasional 2021 di halaman Kodim 0823/ Situbondo. Senin (21/6/2021) (ANTARA/Novi H)


Kata Imam, semua jenis KB aman, hanya saja metode suntik dan pil tingkat kegagalannya lebih besar. Dan selain itu karena siklus haid tidak teratur, kedisiplinan minum pil sering terlambat.

"Tapi kalau dengan MKJP, seperti IUD, implan, MOP, dan MOW, risiko kegagalannya hanya satu persen," ucapnya.

Menurut Imam, jika ingin menjaga jarak kehamilan atau ingin menghentikan kehamilan, maka MKJP dengan MOW dan MOP menjadi pilihan tepat.

"Tapi kalau hanya ingin menjaga jarak kehamilan, maka sebaiknya menggunakan IUD, seperti pengantin baru, lebih baik pakai pil atau kondom," tuturnya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021