Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dalam kunjungan kerja ke Bangkalan, Jawa Timur, membuka ruang dialog untuk mendengarkan curahan hati (curhat) warga yang terdampak COVID-19.

Faris Al Farizi, seorang warga Bangkalan juga diberi kesempatan untuk berdialog dengan Kapolri dan Panglima TNI, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat malam, mengatakan untuk vaksin kali ini sangat berguna bagi masyarakat dan Fariz juga mengeluh jika kondisi daerahnya berdampak luar biasa.

"Tapi, kami juga menangis kondisi kami sangat luar biasa sekali, sangat berdampak untuk keseluruhannya dan untuk kehidupan kami, baik dari urusan ibadah, urusan pekerjaan maupun urusan pendidikan," ucap Fariz.

Menurut Fariz, kehadiran Kapolri dan Panglima TNI di Bangkalan menjadi obat bagi masyarakat karena pemerintah hadir membantu masyarakat.

"Jadi dengan adanya pemerintah langsung menangani ini sangat-sangat membantu kami dan sangat berterima kasih sekali, dan luar biasa sekali, kami sangat mengharap terus-menerus untuk diadakan solusi seperti ini. Hanya itu yang bisa saya sampaikan, dan terima kasih, terima kasih," ucap Fariz saat berdialog dengan Kapolri dan Panglima TNI.

Hal senada juga disampaikan oleh Muhammad Wahyu, santri dari Bangkalan yang mendapat kesempatan menyampaikan unek-uneknya.

"Kami senang dengan kehadiran bapak. Kami merasakan kehadiran negara di sini," kata Wahyu.

Mendampingi Kapolri, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memberikan motivasi kepada warga Bangkalan agar tidak putus asa dengan kondisi pandemi ini.

Panglima TNI mengatakan situasi di Bangkalan ini ada beberapa kecamatan yang masuk zona merah, termasuk Klampis, Geger dan Bangkalan, sehingga harus dilaksanakan PPKM mikro.

Marsekal Hadi Tjahjanto mengucapkan terima kasih banyak, karena mulai besok, dari TNI maupun Polri akan membantu kepala desa atau camat, dalam rangka PPKM Mikro.

"Jadi, tugasnya adalah memutus rantai penularan COVID-19 dengan melaksanakan setiap hari adalah melacak kontak erat, kemudian melakukan isolasi mandiri atau isolasi terpusat, dan Itu pun dilaksanakan terus selama dua minggu," kata Panglima dihadapan masyarakat Bangkalan.

Kapolri dan Panglima meminta Bupati Bangkalan untuk melakukan pendataan secara real time terkait perkembangan COVID-19 di Bangkalan. Data yang pertama adalah angka kasus positif di wilayah itu, kemudian yang kedua adalah angka kesembuhan, dan yang ketiga menekan apabila ada angka kematian.

"Sehingga kasus COVID-19 di wilayah Bangkalan ini segera bisa kita akhiri dengan cara itu, tentunya juga kita terus melaksanakan vaksinasi secara nasional," paparnya.

Kapolri dan Panglima meninjau Serbuan Vaksinasi Nasional di Kabupaten Bangkalan, yang berlangsung di dua titik, yakni Stadion Gelora Bangkalan, dan Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Kamal, Jumat (18/6).

Kegiatan Serbuan Vaksinasi Nasional di Kabupaten Bangkalan ditargetkan seribu orang dalam satu hari di satu titik.

Peninjau ini juga dihadiri Forkopimda Jatim, Gubernur Khofifah Indar Parawansa, Pangdam V/Brawijaya Mayor Jenderal TNI Suharyanto dan Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta, serta Pejabat Utama Polda Jatim.

Forkopimda Kabupaten Bangkalan melaksanakan vaksinasi di sejumlah pondok pesantren (Ponpes) dan empat kecamatan zona merah di Bangkalan, di antaranya Ponpes Pademangan Timur, Ponpes Syaikhona Kholil, dan Ponpes Nurul Kholil.

Sementara, Panglima TNI dan Kapolri dalam kunjungannya di Stadion Gelora Bangkalan, menyempatkan untuk berdialog dengan para santri peserta vaksin.

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam beberapa kesempatan menyampaikan pentingnya vaksinasi untuk mewujudkan kekebalan kelompok (hert immunity).

"Meski sudah divaksin jangan abaikan protokol kesehatan. Tetap terapkan 5M, dan pemda melakukan 3T," kata Kapolri.

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021