Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Azwar Anas mulai membahas pengembangan fasilitas penunjang di Taman Wisata Alam Kawah Ijen bersama Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas Kementerian PUPR Muhammad Rizal.
Pengembangan fasilitas penunjang di Taman Wisata Alam Kawah Ijen itu, salah satunya penyediaan air bersih di kawasan Paltuding (kaki Gunung Ijen) serta Wisata Ijen secara secara umum.
"Terima kasih pemerintah pusat dan provinsi yang terus mendukung pengembangan Banyuwangi. Dukungan ini sebagai bagian dari pemulihan sektor pariwisata. Semoga dengan terpenuhinya kebutuhan air bersih, akan menambah kenyamanan wisatawan untuk menikmati api biru yang mendunia di Kawah Ijen," kata Bupati Ipuk di Banyuwangi, Senin.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Banyuwangi Guntur Priambodo menjelaskan pertemuan dengan BBWS Brantas adalah tindak lanjut dari rapat koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi di Banyuwangi pada akhir Mei lalu.
"Dalam rakor tersebut kami membahas percepatan program pemerintah pusat di Banyuwangi, termasuk di dalamnya untuk pengembangan pariwisata. TWA Ijen menjadi salah satu prioritas program dari pusat, salah satunya soal penyediaan air bersih di Ijen," ujarnya.
BBWS Brantas ditunjuk Kementerian PUPR untuk melakukan pembangunan prasarana air bersih di destinasi Kawah Ijen, karena kegiatan itu bagian dari program pengembangan kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN).
BBWS Brantas akan membangun sistem penangkap mata air di Gunung Ranti, yang letaknya bersebelahan dengan Gunung Ijen. Air itu akan dialirkan hingga ke TWA Kawah ijen untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Sumber di Gunung Ranti ini memiliki debit realtime 11 liter/ detik dengan elevasi 2.400 meter di atas permukaan laut (mdpl). Sehingga cukup untuk kebutuhan di Paltuding (kaki Gunung Ijen, pos pemberangkatan wisatawan/pendaki) yang berada pada ketinggian 1.900 mdpl dan TWA Kawah Ijen pada 2.100 mdpl.
Selain air bersih di kawasan TWA Ijen, pemerintah pusat juga melakukan pengembangan infrastruktur jaringan irigasi di Kecamatan Wongsorejo dan upaya pencegahan abrasi di Pantai Cemara. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021
Pengembangan fasilitas penunjang di Taman Wisata Alam Kawah Ijen itu, salah satunya penyediaan air bersih di kawasan Paltuding (kaki Gunung Ijen) serta Wisata Ijen secara secara umum.
"Terima kasih pemerintah pusat dan provinsi yang terus mendukung pengembangan Banyuwangi. Dukungan ini sebagai bagian dari pemulihan sektor pariwisata. Semoga dengan terpenuhinya kebutuhan air bersih, akan menambah kenyamanan wisatawan untuk menikmati api biru yang mendunia di Kawah Ijen," kata Bupati Ipuk di Banyuwangi, Senin.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Banyuwangi Guntur Priambodo menjelaskan pertemuan dengan BBWS Brantas adalah tindak lanjut dari rapat koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi di Banyuwangi pada akhir Mei lalu.
"Dalam rakor tersebut kami membahas percepatan program pemerintah pusat di Banyuwangi, termasuk di dalamnya untuk pengembangan pariwisata. TWA Ijen menjadi salah satu prioritas program dari pusat, salah satunya soal penyediaan air bersih di Ijen," ujarnya.
BBWS Brantas ditunjuk Kementerian PUPR untuk melakukan pembangunan prasarana air bersih di destinasi Kawah Ijen, karena kegiatan itu bagian dari program pengembangan kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN).
BBWS Brantas akan membangun sistem penangkap mata air di Gunung Ranti, yang letaknya bersebelahan dengan Gunung Ijen. Air itu akan dialirkan hingga ke TWA Kawah ijen untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
Sumber di Gunung Ranti ini memiliki debit realtime 11 liter/ detik dengan elevasi 2.400 meter di atas permukaan laut (mdpl). Sehingga cukup untuk kebutuhan di Paltuding (kaki Gunung Ijen, pos pemberangkatan wisatawan/pendaki) yang berada pada ketinggian 1.900 mdpl dan TWA Kawah Ijen pada 2.100 mdpl.
Selain air bersih di kawasan TWA Ijen, pemerintah pusat juga melakukan pengembangan infrastruktur jaringan irigasi di Kecamatan Wongsorejo dan upaya pencegahan abrasi di Pantai Cemara. (*)
Editor : Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2021